TABANAN, BALIPOST.com – Pujawali di Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Tabanan akan dilangsungkan mulai 13 sampai dengan 16 Maret 2024. Terkait pujawali tersebut, pihak Pangemong Pura Luhur Tanah Lot tentunya kembali mengingatkan para pamedek untuk dapat memperhatikan waktu pasang surut air laut saat tangkil (bersembahyang).
Jelang Pujawali ini, Panitia Pangemong Pura Luhur Tanah Lot tentunya kembali menginformasikan pasang surut air laut selama berlangsung Pujawali. Diharapkan, umat Hindu bisa mengetahui kapan sekiranya waktu yang dianggap pas untuk pedek tangkil.
Berikut jadwal pasang surut yang harus diperhatikan, Rabu (13/3) air surut pukul 04.00-10.00 WITA, pasang pukul 11.00-15.00 WITA. Dan surut lagi pukul 16.00-22.00 WITA dan pasang pukul 23.00-04.00 WITA.
Selanjutnya pada Kamis (14/3), air surut pukul 05.00-11.00 WITA dan pasang pukul 12.00-16.00 WITA. Dan surut lagi pada pukul 17.00-23.00 WITA dan pasang 00.00-05.00 WITA. Kemudian pada Jumat (15/3), air surut pada pukul 06.00-12.00 WITA dan pasang pada pukul 13.00-17.00 WITA. Akan kembali surut pada pukul 18.00-00.00 WITA dan pasang pada pukul 01.00-06.00 WITA.
Untuk Sabtu (16/3), air surut pada pukul 07.00-13.00 WITA dan pasang pada pukul 14.00-18.00 WITA dan akan kembali surut pada pukul 19.00-01.00 WITA dan pasang 02.00-08.00 WITA.
Ketua panitia Pengemong Pura Luhur Tanah Lot, Komang Dedy Sanjaya mengatakan data di atas merupakan perkiraan pendekatan pasang surut, situasi aktual pada rentang waktu tersebut diatas bisa saja berbeda tergantung situasi alam. Ia juga menghimbau jika waktu air laut pasang, maka bagi pamedek dapat melakukan persembahyangan di Palinggih Pangayatan yang ada di Madya Mandala. Sementara untuk waktu prosesi Ida Bhatara masineb dilaksanakan pada 16 Maret 2024.
Seperti diketahui. saat pujawali, umat Hindu yang berasal dari berbagai daerah di Bali tentunya akan berdatangan memadati Pura di tengah laut ini. Antreannya biasanya saat pagi dan malam hari. Karena siang sampai sorenya air laut sedang pasang, persembahyangan dilaksanakan di Pura Penyawang.
Biasanya, upacara piodalan ini menambah daya tarik wisatawan. Karena itu, banyak yang menunggu upacara ini untuk menikmati kawasan DTW Tanah Lot. Iring-iringan pemedek menambah keindahan DTW Tanah Lot. Tak jarang, wisatawan berburu mengabadikan momen langka tersebut. (Puspawati/balipost)