MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung berharap pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi di Kabupaten Badung berjalan aman dan lancar. Untuk memastikan rangkaian pergantian Tahun Baru Saka 1946 berjalan dengan baik, mulai dari prosesi Melasti, Tawur Agung Kesanga, Pengerupukan, Nyepi dan Ngembak Geni, sejumlah instansi terkait di lingkup Pemkab Badung telah melakukan berbagai langkah-langkah.
Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo), Dinas Kebudayaan (Disbud), Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kesbangpolinmas Badung bahkan bersinergi agar rangkaian Nyepi yang bersamaan dengan Hari Raya Kuningan ini berjalan lancar.
Hal itu terungkap dalam jumpa pers yang digelar Kadiskominfo IGN Jaya Saputra, Kadisbud I Gede Eka Sudarwitha, Kadishub AA Yudha Darma, dan Kepala Kesbangpolinmas I Nyoman Suendi bertempat di Kantor Diskominfo Badung, pada Rabu (6/3).
Kadisbud Badung I Gede Eka Sudarwitha menjelaskan bahwa pelaksanaan rangkaian Hari Suci Nyepi akan diawali dengan prosesi Melasti. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Tawur Kesanga, Ngerupuk dan Nyepi.
“Melasti di Kabupaten Badung puncaknya Hari Jumat (8/3). Ada empat titik pantai yang menjadi pusat melasti di Badung, yaitu Pantai Seseh, Pantai Batubolong, Pantai Petitenget dan Pantai Kuta. Kemudian sejumlah desa juga ada yang melasti di beji desa setempat,” ujarnya.
Setelah melasti maka rangkaian Nyepi berikutnya adalah Tawur Agung Kesanga. Dimana ritual tawur agung pada tahun ini akan mengambil lokasi jabe Pura Lingga Bhuana Puspem Badung. Tawur Agung akan dipuput oleh 7 sulinggih sebagai perwakilan umat Hindu di Gumi Keris.
“Tahun ini upacara Tawur Agung Kesangga tingkat kabupaten dipusatkan di Jabe Pura Lingga Bhuana Puspem Badung. Tawur ini akan dilanjutkan di tingkat kecamatan, desa hingga banjar,” kata Gede Sudarwitha.
Setelah pelaksanaan tawur, maka malam harinya akan digelar pawai ogoh-ogoh di masing-masing desa dan banjar. Mantan Camat Petang ini mengimbau dalam pelaksanaan pawai ini agar memperhatikan rambu-rambu yang telah disepakati, mulai dari adanya atraksi seni dan budaya serta yang terpenting pawai tidak boleh lewat dari jam 10 malam. “Pawai ogoh-ogoh wajib mengutamakan seni dan budaya, pawai tidak boleh lewat dari jam 10 malam. Kalau lewat ogoh-ogoh yang menjadi nominasi juara bisa kena dis,” terangnya.
Sementara untuk pelaksanaan Nyepi, Sudarwitha menyatakan sama seperti Nyepi-nyepi sebelumnya dimana umat Hindu diharapkan malaksanakan Catur Brata Penyepian. Yakni, amati geni, amati karya, amati lelungan dan amayi lelanguan. “Saat Hari Nyepi tentu semua masyarakat Hindu di Bali akan melaksanakan Catur Brata Penyepian,” tegasnya.
Sementara Kadishub AA Yudha Darma menambahkan pihaknya akan menerjunkan puluhan personel untuk turut melancarkan prosesi ini. Personil akan dikerahkan untuk membantu aparat kepolisian khusus untuk mengantisipasi kekroditan lalu lintas disaat prosesi melasti.
“Masyarakat kami imbau menghindari jalan yang dipakai rute melasti. Dan perlu kami sampaikan bahwa selama Nyepi seluruh lampu penerangan jalan, lampu trafic light, ATCS akan kami padamkan,” jelasnya.(Adv/Balipost)