Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan (2 kanan) saat berkunjung ke kantor cabangnya di Kuta Graha, Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Jumat (8/3). (BP/may)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perbankan berharap realisasi penurunan suku bunga BI (BI Rate) tahun ini bisa dimajukan. Dari Juni ke Mei agar bank mendapat dana murah. Demikian disampaikan Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, saat berkunjung ke kantor cabangnya di Kuta Graha, Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Jumat (8/3).

Dengan mulai menurunnya cost of fund, pihaknya bisa membantu ekonomi Bali bertumbuh. “Kami berharap bisa membantu ekonomi di Bali sejalan dengan reboundnya pariwisata,” ujarnya.

Pertumbuhan kredit perbankan pada quarter I (Q1) 2023 tumbuh 8,5 persen, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 3,5 persen. Di 2024, diproyeksikan DPK tumbuh lebih tinggi sesuai target OJK sekitar 6-8 persen.

Baca juga:  Bank Lestari Bali (BPR) Bersinergi dengan CIMB Niaga, Siapkan Rp 200 Miliar "Support" UMKM Bali

Meski 2023 tahun pemulihan, namun pihaknya mampu mencatat profit sebelum pajak sebesar Rp8,4 Triliun, naik 27% dibandingkan 2022. Dari sisi bisnis, bank swasta terbesar kedua ini tak hanya melayani nasabah korporasi tapi juga komersial, UMKM, dan ritel.

“Pertumbuhan seluruh segmen, lini bisnis kami mengalami kenaikan karena ada proyek pemerintah dan pemerintah daerah yang juga kami layani, UMKM juga tumbuh 9,5 persen, dan juga ritel terus tumbuh,” ungkapnya.

Baca juga:  Triwulan II 2024, Simpanan BRI Tumbuh 11,61 Persen

Pembiayaan atau finance adalah salah satu segmen yang tumbuh tinggi, dengan pertumbuhan aset 32 persen. “Ini adalah salah satu bisnis yang kami galakkan untuk bisa melayani masyarakat,” ujarnya.

Dari sisi kualitas aset CIMB Niaga mencatat NPL 1,97 persen, lebih rendah dari 2022 yang sebesar 2,8 persen. Ia juga mengatakan bahwa perusahaan cukup efisien tahun lalu dengan melihat cost to income ratio (CIR) di bawah 45%.

Salah satu pemacu kinerja pinjaman adalah pembiayaan kendaraan bermotor. Melalui anak perusahaannya Octo, kredit kepemilikan mobil, ia akan menggenjot pembiayaan kendaraan tahun ini, terutama electric vehicle (EV).

Baca juga:  BRI Raih Laba Rp 13,4 Triliun

Ditambahkan Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman, dengan aset yang tumbuh double digit, pertumbuhan kredit ditopang oleh pembiayaan mobil bekas dan multiguna pada semester I. Sedangkan semester II ditopang pembiayaan mobil baru karena akhir semester II, diprediksi banyak muncul tipe mobil baru, termasuk juga EV. “Bali termasuk daerah dengan penyerapan EV yang bagus.” (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN