Helikopter yang digunakan untuk mengangkut dua korban pesawat jatuh PK SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation dari lokasi evakuasi menuju Tarakan, Minggu (10/3).(BP/Antara)

TARAKAN, BALIPOST.com – Capt. M Yusuf (29), pilot pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh ditemukan selamat di Binuang, Nunukan, Minggu (10/3). Hal ini disampaikan Kepala Desa Kades Ba Binuang Kalvin Daud Ipid, dikutip dari Kantor Berita Antara.

Ia mengatakan selain korban selamat, seorang mekanik dilaporkan meninggal dunia.

Korban pesawat Smart Aviation dalam pencarian Capt. M Yusuf (29) ditemukan selamat dan seorang mekanik Deni. S (35) asal Pangandaran meninggal dunia.

Baca juga:  Triwulan I 2019, Jumlah Penumpang Domestik Bandara Ngurah Rai Alami Penurunan

Pesawat milik Smart Aviation dilaporkan hilang kontak setelah lepas landas dari bandara Internasional Juwata Tarakan, Jumat (8/3) pada pukul 08.25 WITA tujuan Binuang, Krayan, Nunukan pada pukul 09.25 WITA.

Pesawat perintis itu membawa sembako sebanyak 21 item dengan berat 583 kilogram. Item tersebut diantaranya gula sebanyak 25 kilogram, pasta gigi, kopi dan permen.

Tim SAR gabungan yang menggunakan pesawat udara, Sabtu telah menemukan puing-puing pesawat PK-SNE milik maskapai penerbangan Smart Aviation yang jatuh di Binuang, Kalimantan Utara.

Baca juga:  Jika Ingin Maju Pilkada, Hasto Sebut Ini Syarat untuk Kader PDIP

Petugas juga melihat adanya api unggun di sekitar lokasi penemuan serpihan pesawat.

“Ditemukan pada koordinat 3°43’45.80″N115°56’54.45″E. Diduga api tersebut di buat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda,” kata Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo dalam dalam keterangan tertulis didampingi Kepala Basarnas Kota Tarakan Syahril di Tarakan Sabtu.

Petugas berupa mengirimkan perbekalan dan makanan untuk korban dengan menggunakan helikopter BELL 412 EPI REG. HA. 5224.

Baca juga:  17 Nakes Positif COVID-19, 3 Puskesmas Ditutup

Namun helikopter tidak dapat melaksanakan penerjunan bantuan perbekalan dikarenakan kabut dan hujan di lokasi pesawat jatuh. (kmb/balipost)

BAGIKAN