SAMPAH- Petugas DLHK Denpasar membersihkan sampah usai pangerupukan. (BP/Ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Setiap hari besar keagamaan, jumlah sampah di Denpasar dipastikan mengalami peningkatan. Demikian pula saat usai malam pangerupukan, Minggu (10/3). Sampah di Denpasar meningkat hingga 20 persen.

Petugas kebersihan pun berjibaku melakukan pembersihan sampah usai pelaksanaan pangerupukan. Bahkan, mereka harus bekerja hingga pukul 05.00 WITA atau satu jam sebelum Nyepi.

Kepala Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup atau DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa saat dihubungi Selasa (12 /3) mengatakan, saat pengerupukan Tim DLHK bekerja sampai pukul 5 pagi. Dan pagi tadi dilanjutkan kembali,” katanya.

Baca juga:  Ini Sosok Danrem 163/Wira Satya yang Baru

Adapun fokus penanganan kebersihan tersebut yakni titik yang dipakai pawai ogoh-ogoh sejak 10 Maret hingga 11 Maret dini hari. Beberapa titik tersebut utamanya di kawasan Catur Muka Denpasar hingga di kawasan simpang enam Denpasar.

Pihaknya pun menerjunkan kurang lebih 1000 petugas kebersihan dan 40 armada untuk melakukan pengangkutan sampah.

“Kami turunkan 1.000 petugas yang tersebar di ruas-ruas jalan Kota dan titik lokasi parade. Dan itu pun belum tuntas saat itu sehingga dilanjutkan pagi tadi,” imbuhnya.

Baca juga:  Diusulkan, Depo Sampah di Jalan Pulau Kawe Direlokasi

Adapun sampah ini didominasi sampah bekas makanan yang dibawa oleh pengunjung termasuk plastik dan botol bekas makanan dan minuman kemasan.

Ada juga bangkai ogoh-ogoh yang ditaruh di pinggir jalan dan ditinggalkan pengaraknya. “Untuk peningkatan volume sampah ini kutang lebih 20 persen dari hari biasa. Mengingat juga sampah Kuningan belum tuntas tertangani saat itu,” katanya.

Dimana setidaknya, petugas membersihkan dan mengangkut 900-1.000 ton sampah.

Baca juga:  Masalah Sampah, Nyerah atau Jadikan Berkah

Dan pada dari hari biasa, jumlah pengangkutan berkisar diantara 800-850 ton/hari.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan serta meminimalisir jumlah sampah.

Selain itu, pemilahan sampah dari rumah tangga juga sangat penting sehingga mampu meminimalisir sampah menuju TPA. Selain juga untuk membatasi dan mengurangi penggunaan plastik.

“Kami tetap mengimbau kepada masyarakat agar mengurangi, membatasi penggunaan bahan plastik sekali pakai serta selalu membawa Tas Ramah Lingkungan yang bisa dipergunakan berkali-kali,” katanya. (Asmara Putera/Balipost)

BAGIKAN