SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang WN Jepang berinisial TN (33) diamankan Pecalang Desa Adat Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, saat umat Hindu melaksanakan Nyepi, Senin (11/3). Ia mengaku mengendarai sepeda motor menuju Ubud, Gianyar, namun karena tak tahu arah saat malam hari, dia kesasar hingga ke wilayah Desa Adat Nyalian. W
WNA ini pun terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian, karena umat Hindu sedang melaksanakan Catur Brata Penyepian.
Kapolsek Banjarangkan AKP I Made Sutika, mengatakan WNA ini diamankan pecalang setempat sekitar pukul 19.00 WITA. Kejadian ini bermula dari informasi yang diterima dari Perbekel Nyalian Cokorda Gde Agung Mahaputra yang menghubungi langsung Kapolsek Banjarangkan AKP I Made Sutika bahwa di wilayah desa tersebut telah diamankan oleh pecalang satu orang asing saat hari mulai gelap.
Ia mengaku kesasar saat mengendarai sepeda motor pada saat Nyepi. Menyikapi situasi ini, pihak desa setempat kemudian meminta bantuan agar orang asing itu tak melanjutkan perjalanannnya dan diamankan di Polsek Banjarangkan.
Ia kemudian dipaksa bermalam di sana, agar tidak melanjutkan perjalanannya sebelum perayaan Nyepi berakhir sampai pukul 06.00 WITA. “Padahal sudah pakai GPS, tetapi masih kesasar ke sini (Nyalian),” katanya.
Pihak kepolisian sempat menginterogasi WNA ini. Sebab, alasannya mengaku kesasar, terkesan meragukan karena motornya sudah terpasang GPS. Pihak pecalang dan polisi berupaya menggali keterangan dari WNA ini.
Namun, WNA itu tak terlalu pasih berbahasa Inggris, sehingga cukup menyulitkan dalam proses komunikasi. Dia mengaku tahu bahwa masyarakat Bali sedang melaksanakan Nyepi tapi tak paham kalau berkendara di jalan raya juga dilarang.
Sebelum sampai di Nyalian, WNA ini mengaku sudah pergi dari tempatnya menginap di Ubud sekitar pukul 05.00 WITA. Bahkan, dia sempat berwisata seorang diri ke Kintamani hingga ke Besakih untuk mengambil foto, di tengah umat Hindu tengah merayakan Nyepi.
Dia sempat beberapa kali dihentikan pecalang dari setiap jalan yang dia lewati. Namun, selalu lolos saat dicegat pecalang yang tengah berjaga.
Saat hari mulai gelap, dia memutuskan untuk balik ke tempat menginapnya di Ubud. Tetapi di tengah berjalanan yang gelap dalam suasana Nyepi, dia malah kesasar ke Nyalian. (Bagiarta/balipost)