Ilustrasi. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Kasus lakalantas tunggal yang menewaskan satu orang dan satu luka-luka di bagian wajah diselidiki aparat kepolisian. Sebab, ada keganjilan dalam kasus yang terjadi di Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, Tabanan pada Rabu (13/3) dini hari itu.

Dari keterangan saksi, kasus yang menimpa dua orang asal Lombok Timur ini justru mengarah pada dugaan pengeroyokan. Pihak polisi pun saat ini masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Informasi yang dihimpun, video tentang dugaan pengeroyokan ini sempat ramai di sebuah akun media sosial. Dari video tersebut, terlihat dua orang laki-laki, salah satunya tergeletak di depan Pos Kamling Banjar Carik Padang, Desa Nyambu, dengan keadaan tidak sadar. Sedangkan satu orang yang masih sadar mengalami luka-luka.

Baca juga:  Diselidiki, Dugaan Pungli hingga Bangunan Tak Berizin di Muntig Siokan

Terkait kasus tersebut, pihak kepolisian belum memberikan informasi resmi dan hanya mengatakan saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kasus tersebut. Karena awalnya kasus ini dilaporkan sebagai kasus lakalantas tunggal.

Namun dari luka-luka yang dialami para korban terdapat keganjilan dan dikuatkan oleh keterangan saksi yang sempat melihat ada pengeroyokan di TKP. “Masih dalam proses penyelidikan, saksi masih terus kami mintai keterangan, ternasuk juga mengecek CCTV untuk mendapatkan kronologi pasti kejadian ini,” terang Kapolsek Kediri, Kompol Ni Komang Sri Subakti.

Baca juga:  Mertua dan Menantu Jatuh ke Laut, Satu Tewas

Sementara itu, Perbekel Desa Nyambu, Nyoman Biasa membenarkan adanya peristiwa itu. Hanya saja pihaknya tidak tahu pasti kronologis kejadian tersebut. “Saya baru tahu setelah jam 07.00 WITA, setelah dilidik oleh polisi, di lokasi itu sudah dipasang police line,” terangnya.

Kata Biasa, kedua korban tersebut bukan warga yang tinggal di Desa Nyambu. Korban tidak membawa KTP, sehingga sulit untuk mengetahui identitas lengkapnya.

Ditambah lagi pascakejadian, korban terlihat dalam kondisi belum stabil dan tidak mau bicara. “Cuma itu saja yang saya tahu, tadi juga polisi sudah cek CCTV yang ada di selatan, mungkin ada petunjuk, habis itu saya langsung kantor,” terangnya.

Baca juga:  Lima Terdakwa Korupsi BKK DAPM Kediri Dituntut Berbeda

Terpisah, dari pihak RSUD Tabanan melalui Wadir Pelayanan dan Pengendalian Mutu, dr. I Gusti Ngurah Bagus Juniada membenarkan jika RSUD Tabanan sekitar pukul 06.30 WITA menerima dua pasien. Satu orang meninggal dunia dengan kondisi cedera kepala ringan dan masih diselidiki oleh polisi.

Satu korban lagi berinisial M (32) asal Lombok Timur masih menjalani perawatan di IGD lantaran luka-luka di bagian wajah. “Pasien sempat menolak diperiksa dan opname, tapi saat ini masih dilakukan pemeriksaan,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN