DENPASAR, BALIPOST.com – Peningkatan kemampuan profesionalisme anggota melalui penguatan komunikasi dalam menghadapi tantangan tugas di wilayah perairan sedang dilakukan Ditpolairud Polda Bali. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah situasi yang berpotensi berbahaya sehingga setiap personel mesti memiliki kompetensi komunikasi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Direktur Ditpolairud Polda Bali Kombes Pol. Ponadi mengundang pakar komunikasi dan motivator nasional, Dr. Aqua Dwipayana, Kamis (14/3). Kegiatan yang dihadiri 100 anggota itu dilaksanakan di Mako Ditpolairud Polda Bali, Jalan Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan.
“Dalam situasi komunikasi nonverbal dapat membantu menghindari konfrontasi atau situasi yang berpotensi berbahaya dengan menunjukkan niat secara damai atau mengambil tindakan pencegahan yang sesuai. Caranya dengan memahami dan menggunakan komunikasi nonverbal secara efektif sehingga personel Polairud dapat meningkatkan efektivitas, keselamatan serta keberhasilan dalam tugas-tugas mereka,” ujarnya.
Selain itu, menurut Dwipayana perlu menyelenggarakan simulasi tugas pokok untuk memberikan pengalaman praktis dalam situasi nyata. Pasalnya evaluasi kemampuan komunikasi personel selama simulasi dapat memberikan berikan umpan balik bersifat konstruktif.
Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat ini menyarankan ada pelatihan kepada personel untuk menyampaikan informasi kompleks dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum, penggunaan bahasa yang jelas dan menghindari istilah teknis yang sulit dipahami oleh orang awam.
“Apapun pekerjaan yang dijalani, kita harus memiliki kompetensi komunikasi yang efektif. Hal ini menjadi kunci dalam keberhasilan pelayanan,” ujarnya.
Sedangkan Direktur Ditpolairud Polda Bali Kombes Pol. Ponadi mengatakan sharing ini merupakan kelanjutan dari rangkaian hal serupa dilaksanakan Ditpolairud seluruh polda di Indonesia. “Pencerahan ke anggota termasuk ilmu yang diberikan motivator bisa jadi acuan bagaimana cara berinteraksi, berkomunikasi dengan masyarakat. Dengan demikian kedekatan anggota di lapangan tidak mendapatkan hambatan karena komunikasinya bagus,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)