Aparat melakukan pembersihan material pohon tumbang di jalur Denpasar-Gilimanuk, Tabanan. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bencana hidrometeorologi, seperti longsor, banjir bandang, banjir, pohon tumbang, dan genangan melanda sejumlah wilayah di Bali yang telah mengakibatkan korban jiwa. Tidak hanya itu, peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang laut juga terjadi.

Bencana masih terus mengintai. BMKG dan BPBD Provinsi Bali mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem ini.

Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, menjelaskan cuaca ekstrem yang terjadi akibat terbentuknya bibit Siklon Tropis 91S berada di Samudra Hindia bagian tenggara, selatan Jawa tepatnya di sekitar 14.6 LS dan 110.4 BT, dan Bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Laut Timor bagian selatan, tenggara NTT tepatnya di sekitar 12.5 LS dan 128.8 BT. Siklon Tropis 91S ini secara tidak langsung berdampak pada peningkatan kecepatan angin di wilayah Bali serta potensi peningkatan tinggi gelombang laut.

Baca juga:  Petani Penyanding Lahan Tambak di Tuwed Protes

Untuk itu, masyarakat diminta agar mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir/kilat serta angin kencang di sebagian besar wilayah Bali, serta tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok, Perairan selatan Bali, dan Samudera Hindia selatan Bali – NTB.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan. Seperti, angin kencang, pohon tumbang, kilat/petir, banjir, genangan air, dan tanah longsor. Bagi masyarakat pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2.0 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera Hindia Selatan Bali.

Baca juga:  Polresta Denpasar Kerahkan Ratusan Personel Pengamanan TPS

Kalaksa BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengungkapkan bahwa secara umum wilayah Bali telah memasuki periode musim hujan pada dasarian II Maret 2024. Dimana, hingga dasarian II Februari 2024 (per 20 Februari 2024) seluruh zona musim di wilayah Bali telah memasuki musim hujan. Zona musim yang terakhir memasuki musim hujan, yaitu di Kecamatan Buleleng (ZOM 424) dan Nusa Penida (ZOM 436).

Baca juga:  Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Jadikan Spirit Lanjutkan Pembangunan

Rentin mengatakan prakiraan cuaca 14 – 16 Maret 2024 potensi hujan sedang hingga lebat terdapat di Kabupaten Buleleng, Bangli, Karangasem, Badung, Tabanan, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Kota Denpasar. Sedangkan, pada 17 – 20 Maret 2024 potensi hujan ringan hingga sedang terdapat di Kabupaten Buleleng, Karangasem, Bangli, Klungkung, Gianyar, Badung, Denpasar, Jembrana, Tabanan.

Selain itu, terdapat peluang curah hujan tinggi Dasarian II Maret 2024 (tanggal 11 -20 Maret 2024) dengan status waspada, yaitu Kecamatan Baturiti, Sukasada, Kintamani, dan Rendang.

Atas kondisi tersebut, Made Rentin meminta agar masyarakat secara bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan selalu siap siap siaga menghadapi potensi ancaman bencana, dengan semangat siap untuk selamat. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN