AgenBRILink "Sahabat Elecktrik" di Jl. Wayan Gentuh, Dalung, Badung. (BP/kmb)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Di zaman yang serba digital, semua transaksi keuangan bisa dilakukan lewat aplikasi yang disediakan perbankan.

Namun, tak semua orang melek dan cepat beradaptasi dengan dunia digital. Masih banyak masyarakat yang gagap teknologi atau lebih sering dikenal dengan sebutan gaptek.

Mereka tak bisa menggunakan aplikasi untuk transfer, penarikan, maupun pembayaran beragam langganan yang memerlukan pembayaran bulanan. Di sini lah peran AgenBRILink menjembatani, seperti penuturan salah satunya, Eka.

Perempuan paruh baya yang juga membuka toko peralatan elektronik dan kelistrikan bernama “Sahabat Electrik” ini mengatakan banyak warga sekitar yang masih gaptek memanfaatkan layanan BRILink untuk melakukan beragam transaksi keuangan.

Ditemui di tokonya yang berlokasi di Jalan Wayan Gentuh, Dalung, Badung pada Sabtu (16/3), perempuan yang akrab disapa Bu Eka ini menuturkan sejak membuka usahanya, ia bersama sang suami telah menjadi AgenBRILink.

Baca juga:  BRI Dorong Momentum Pemulihan Ekonomi Tahun Depan

“Saya dan suami mulai usaha alat listrik sejak 2021. Kami menjual berbagai perlengkapan listrik mulai dari bohlam, kabel, hingga kipas angin. Begitu buka kios ini sudah langsung jadi AgenBRILink,” katanya.

Tokonya pun rutin dikunjungi mereka yang gaptek karena bisa melakukan beragam transaksi keuangan tanpa perlu ke bank. Prosesnya juga sederhana dan tak perlu antre lama. “Saya pikir itu menjadi potensi. Setelah menjadi AgenBRILink ternyata bisa membantu masyarakat,” ujarnya.

Ia pun mengaku sangat senang menjalani bisnis sebagai AgenBRILink karena bisa membantu banyak orang. Sejak gabung jadi AgenBRILink, diakuinya lebih paham tentang sistem perbankan karena diberi pendampingan. BRI juga disebutnya memberikan support untuk AgenBRILink, seperti lewat kompetisi berhadiah.

Baca juga:  Ratusan WN Tiongkok Ditangkap di 3 TKP

Sebagai pemilik usaha yang melek teknologi, ia juga menyediakan sistem pembayaran digital melalui aplikasi QRIS BRI. Hal ini sangat membantu konsumen yang tidak membawa dompet maupun yang uang tunainya tidak cukup untuk bertransaksi. “Konsumen yang kami layani seringkali tidak bawa dompet, mungkin karena buru-buru. Tetapi mereka pasti bawa ponsel yang punya aplikasi mobile banking. Kami pun tetap bisa melakukan transaksi,” ujarnya.

Bu Eka mengakui sebagai merchant QRIS ada potongan yang dikenakan pihak bank. Namun, baginya tidak masalah asalkan bisa memberi layanan bagi konsumen.

Dikutip dari data BRI, hingga Desember 2023 jumlah AgenBRILink tercatat lebih dari 740 ribu agen dengan volume transaksi sebesar Rp1.427 triliun.

Baca juga:  Ratusan Investor Tiongkok akan Berinvestasi di Bali

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan layanan AgenBRILink hadir untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan perbankan. Selain transaksi tarik tunai, juga terdapat layanan untuk kebutuhan harian masyarakat seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, dan transaksi lainnya.

“AgenBRILink merupakan bukti nyata economic sharing yang dilakukan oleh BRI, karena fee yang diperoleh para agen bisa mencapai 2-3 kali lipat dari yang diterima oleh BRI. Dengan menjadi agen, masyarakat dapat meningkatkan pendapatan dan pada ujungnya dapat meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial mereka,” kata Supari dalam keterangan tertulisnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN