NEGARA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Jembrana, Sabtu (16/3) lalu mengakibatkan beberapa kejadian pohon tumbang. Peristiwa ini menimpa rumah warga, pura, dan taman, namun tidak ada korban jiwa.
Di Asah Duren, sejumlah pohon tanaman kebun rebah dan di antaranya merusak Bale Gedong Simpen dan Bale Pemujaan Pura Subak Abian Hasil Kasih.
“Sudah dibersihkan, ada ranting yang patah dan menimpa bagian atap Bale Gedong Simpen, kerugian berkisar Rp 10 juta,” ujar Bendesa Asahduren, I Kadek Suentra, Minggu (17/3).
Selain itu angin kencang juga merusak sejumlah pohon cengkeh dan lainnya termasuk di lahan pelaba Desa Adat tersebut sedikitnya tiga pohon mati.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan selain di Asah Duren, angin kencang juga berdampak pada dua lokasi lainnya. Di antaranya di Kecamatan Jembrana, dua rumah warga di Lingkungan Dewasana, kelurahan Pendem tertimpa pohon hingga merusak atap.
Selain itu di Taman Pecangakan (depan Kantor Bupati) juga terjadi pohon tumbang. “Tidak ada korban jiwa. Kami sudah tindaklanjuti tim reaksi cepat membantu memotong pohon dan membersihkan,” terangnya.
Tim juga melakukan assessment guna mengetahui dampak dan kerugian dari bencana tersebut. Tim juga melakukan pemotongan pohon-pohon yang rapuh. Menyikapi cuaca ekstrem yang sering terjadi akhir-akhir ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati.
“Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang berpotensi menyebabkan pohon tumbang. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati,” ujarnya.
Warga diminta untuk menghindari berlindung di bawah pohon saat hujan deras dan angin kencang. Dan melaporkan ke BPBD bila ada pohon rapuh atau sudah mati di lokasi yang membahayakan seperti di pinggir jalan. (Surya Dharma/Balipost)