Kondisi sebagian besar gedung lama sekolah dasar di Nusa Penida rusak berat atau keropos. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Observasi Anggota Komisi III DPRD Klungkung di SDN 7 Suana di Nusa Penida, membuka realitas kondisi fasilitas gedung sekolah dasar saat ini. Gedung-gedung pada puluhan sekolah dasar di Kabupaten Klungkung masih mengalami rusak sedang hingga berat.

Bahkan, masih ada sekolah dasar yang kekurangan ruangan. Dalam konteks ini, Nusa Penida masih menjadi kecamatan dengan kondisi terparah dalam urusan fasilitas pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Klungkung I Ketut Sujana, Selasa (19/3), sudah melakukan pendataan bagaimana kondisi riil prasarana kegiatan belajar mengajar khusus sekolah dasar. Dia mengatakan sesuai dengan data kondisi prasarana pendidikan di Klungkung 2024, gedung-gedung sekolah dasar yang rusak itu, rata-rata digunakan untuk ruang kelas, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang UKS hingga toilet.

Baca juga:  Hingga 31 Juli, Posko Penyerahan Ikan Invasif Dibuka

Kondisi demikian tersebar di seluruh kecamatan.  Sayangnya, kondisi ini tak mampu diatasi sampai tuntas, karena keterbatasan anggaran pemerintah daerah.

Seperti di Kecamatan Klungkung ada enam SD dengan kondisi rusak demikian, antara lain SDN Semarapura Kaja, SDN Satra, SDN 4 Selat, SDN 2 Tangkas, SDN 1 Semarapura Klod dan SDN 2 Selat. Selanjutnya di Kecamatan Dawan ada empat SD, antara lain SDN Sulang, SDN 3 Gunaksa, SDN 2 Sampalan Klod dan SDN 3 Pesinggahan.

Sementara di Kecamatan Banjarangkan, ada sebelas SD, diantaranya, SDN 3 Tusan, SDN 2 Bakas, SDN 1 Bakas, SDN 3 Banjarangkan, SDN 3 Tihingan, SDN 3 Negari, SDN 2 Tusan, SDN 1 Getakan, SDN 2 Timuhun, SDN 3 Tusan dan SDN 2 Tusan.

Baca juga:  Setelah Nyepi, Denpasar akan Gelar PTM

Kondisi terparah masih terjadi di wilayah Kepulauan Nusa Penida. Daerah ini bertahun-tahun belum bisa keluar dari ketertinggalan dalam urusan pemenuhan fasilitas untuk pendidikan.

Meski dikenal sebagai destinasi wisata di Bali, tidaklah linier dengan kondisi sekolah dasar di kecamatan ini. Sebab, masih ada 21 SD dengan kondisi gedung rusak sedang hingga berat. Antara lain, SDN 4 Sakti, SDN 8 Sakti, SDN 7 Suana, SDN 6 Ped, SDN 6 Kutampi, SDN 5 Suana, SDN 5 Ped, SDN 5 Batununggul, SDN 4 Kutampi, SDN 3 Suana, SDN 3 Sakti, SDN 3 Lembongan, SDN 3 Kutampi, SDN 3 Batukandik, SDN 2 Sekartaji, SDN 2 Ped, SDN 2 Kutampi, SDN 2 Batumadeg, SDN 2 Batukandik, SDN 1 Tanglad dan SDN 1 Suana.

Baca juga:  Tahun Depan, PPDB Denpasar Diminta Tak Lagi Akomodir Zona Bina Lingkungan

Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Ketut Sujana menyampaikan pihaknya sudah menyadari bahwa sarpras terutama gedung-gedung atau bangunan SD di Nusa Penida, merupakan bangunan lama. Jadi banyak yang sudah kedaluwarsa dan biaya pemeliharaan tidak optimal.

“Kami sudah berusaha mengajukan baik ke Pusat melalui DAK dan ke Pemkab untuk biaya pemeliharaannya. Khusus yang di SDN 7 Suana, tentu menjadi prioritas kami dalam penanganannya. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, menimpa anak-anak atau siswa bila gedung roboh,” kata Sujana. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN