TABABAN, BALIPOST.com – Desa Candikuning merupakan satu desa di Kabupaten Tabanan yang memiliki potensi wisata yang luar biasa dan memukau. Desa yang terletak di sebelah utara dari objek wisata Bedugul, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini terkenal dengan objek wisata Pura Ulun Danu di Danau Beratan.
Adanya potensi yang luar biasa tersebut membuat pihak desa terus berupaya melakukan penataan, untuk menjadikan Candikuning sebagai destinasi wisata favorit bagi wisatawan.
Perbekel Desa Candikuning, I Made Mudita menjelaskan upaya menjaga potensi alamnya, Desa Candikuning telah mengimplementasikan berbagai program yang berkelanjutan, salah satunya adalah pengembangan agrowisata.
Dengan memanfaatkan kebun-kebun buah dan perkebunan sayur organik, mereka berhasil menarik minat wisatawan yang mencari pengalaman autentik tentang kehidupan pedesaan Bali.
Selain itu, desa ini juga aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dengan praktik pertanian organik dan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Masyarakat setempat dilibatkan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga tidak hanya memperkuat rasa memiliki terhadap lingkungan tempat tinggal mereka, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.
Pemerintah desa juga turut berperan aktif dalam memberikan pendampingan dan dukungan kepada para petani dan pelaku usaha lokal untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, Desa Candikuning terus menjaga dan mengembangkan potensi alamnya sebagai sumber kehidupan yang berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah tersebut, Desa Candikuning bukan hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga contoh nyata tentang bagaimana sebuah komunitas mampu menjaga dan mengembangkan potensi alamnya untuk kesejahteraan bersama, sambil tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Bahkan dalam agenda bupati ngantor di desa belum lama ini, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya sangat mengapresiasi kepada seluruh masyarakat atas semangat dan kerja keras yang telah ditunjukkan dalam membangun dan mengembangkan potensi desa.
Salah satunya yakni Danau Beratan yang merupakan anugerah alam yang memikat.
Keberadaannya memiliki nilai sejarah dan kebudayaan yang dalam, sehingga menjadi bagian integral dalam kehidupan di masyarakat.
Atas kondisi itu ia juga menghimbau agar ekosistem warisan alam tersebut dapat terus terjaga dengan baik, salah satu langkah yang dititik beratkan yaitu pengelolaan sampah.
Sanjaya menerangkan, persoalan sampah saat ini menjadi tantangan serius yang terus mengintai, khususnya keberlanjutan sektor pariwisata. Sampah yang tidak terkelola dengan baik, dapat mengurangi keindahan alam dan mengganggu ekosistem yang ada di objek wisata tersebut, sehingga dapat mengurangi daya tarik dan berakibat pada penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung. (Puspawati/balipost)