Ilustrasi pasien

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Badung pada awal tahun 2024 terus mengalami peningkatan. Hal ini pun menjadi perhatian serius Pemkab Badung. Data terbaru yang diperoleh, Kamis (21/3) menunjukkan bahwa setiap bulannya terjadi peningkatan kasus DBD.

Pada bulan Januari 2024, tercatat 97 kasus, meningkat menjadi 114 kasus pada bulan Februari, dan hingga 18 Maret mencapai 110 kasus.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap kasus DBD, terutama di musim hujan yang tidak menentu. Nyamuk aedes aegypti, vektor penyebab DBD, berkembang biak dengan cepat pada kondisi lingkungan yang lembab. Selain waspada, masyarakat juga diminta untuk memperhatikan kebersihan lingkungan guna menekan kasus DBD.

Baca juga:  Rekrutmen Pengawas TPS Diperpanjang, Banyak Pelamar Mundur Karena Takut Ini

Kecamatan Kuta Selatan dan Kecamatan Abiansemal menjadi daerah dengan kasus DBD yang cukup tinggi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, dr. Made Padma Puspita, Sp.PD., mengakui adanya peningkatan kasus DBD. Masyarakat diimbau untuk menjalani pola hidup sehat guna mencegah penyebaran penyakit ini.

Meskipun peningkatan kasus terjadi setiap awal tahun, dr. Padma tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai kasus DBD di Kabupaten Badung. “Iya ada peningkatan kasus DBD tahun ini. Jadi kita imbau kepada masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat,” ujarnya seraya menyebutkan, peningkatan kasus biasa terjadi di awal tahun seperti tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga:  Kasus PMK di Badung Meningkat, Vaksinasi Diperluas

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSD) Mangusada dr. I Wayan Darta juga mengakui adanya peningkatan kasus DBD meskipun jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tidak begitu banyak. “Lonjakan kasus DBD yang sampai ke tahap perawatan di rumah sakit cenderung tidak signifikan,” katanya.

Meskipun demikian, pemeriksaan rutin dilakukan di setiap puskesmas untuk mendeteksi kasus DBD sedini mungkin. Langkah-langkah pencegahan dan penanganan telah diambil untuk meminimalkan dampaknya terhadap masyarakat. Tetap menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah langkah-langkah yang penting untuk mencegah penyebaran penyakit DBD. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Bali Masih Terus Alami Tambahan Positif COVID-19, Dua Daerah Ini Terbanyak
BAGIKAN