AMLAPURA, BALIPOST.com – Seluruh umat Hindu yang hendak melakukan persembahyangan (pemedek) serangkaian Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Batara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem harus mengikuti jalur yang sudah ditentukan oleh petugas. Hal ini untuk memperlancar serta menertibkan arus lalu lintas menuju Pura Agung Besakih.
Kapolsek Rendang, Kompol I Made Suadnyana, Minggu (24/3) mengatakan, rekayasa arus lalu lintas diterapkan di beberapa titik masuk Pura Agung Besakih. Pertama, Jalur Batusesa, Desa Rendang digunakan sebagai arus balik kendaraan roda 2 dan 4 yang parkir di areal Manik Mas lewati Persimpangan Tiga Poh Udang, Besakih.
“Masyarakat dan pemedek yang datang dari arah Karangasem tujuan ke Pura Agung Besakih, tak diperkenankan lewat Persimpangan Batusesa. Jalan Simpang Batusesa hanya digunakan untuk arus balik warga dan pemedek yang balik dari Terminal Manik Mas, Besakih,” ucapnya.
Suadnyana mengatakan, pemedek yang datang dari arah Karangasem serta Klungkung diarahkan melewati Simpang 3 Pringlot, Kecamatan Rendang menuju Simpang 3 Camat Rendang. Sesampainya di Simpang 3 Camat Rendang, petugas kepolisian akan mengarahkan ke kanan menuju Kedundung.
“Begitu juga pemedek yang datang dari arah Kabupaten Bangli diarahkan melewati Simpang Teges, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang. Lalu belok kanan ke Simpang 3 Camat Rendang, serta diarahkan ke Terminal Kedundung. Intinya pintu masuk lewat satu jalur dari arah Menanga,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk melakukan pengaturan lalin, Polres Karangasem menurunkan sekitar 195 orang yang akan menjaga 23 pos sekitar Pura Agung Besakih. Untuk pos di luar Besakih sebanyak 8 pos, sedangkan sisanya berada di sekitar Besakih.
“Langkah ini dilakukan untuk memperlancar upacara Ida Batara Turun Kabeh. Kita juga berharap ke masyarakat, pemedek, dan instansi terkait untuk ikut mensukseskan karya besar ini. Semoga karya berjalan lancar sesuai yang diharapkan dan diinginkan,” harap Suadnyana. (Eka Parananda/balipost)