Seorang pedagang menjajakan dagangannya pada salah satu pengunjung Pantai Kuta, Badung. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Awal tahun 2024 memberi angin segar bagi sektor pariwisata Kabupaten Badung. Data yang dirilis menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan pada Februari 2024 mencapai sekitar 540 ribu orang, mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala Dinas Pariwisata Badung I Nyoman Rudiarta, menjelaskan bahwa trend peningkatan kunjungan wisatawan sudah terlihat sejak Januari. Pada bulan tersebut, jumlah wisatawan yang berkunjung mencapai sekitar 440 ribu orang. Untuk bulan Maret 2024, data resmi akan kami sampaikan pada awal April,” kata Rudiarta, pada Minggu (31/3).

Baca juga:  Turun, Kunjungan Wisatawan ke Penglipuran

Rudiarta menegaskan, bahwa peningkatan kunjungan wisatawan tidak dipengaruhi oleh penerapan pungutan kepada wisatawan mancanegara yang dikenal sebagai tourist levy. Menurutnya, faktor utama yang memengaruhi kunjungan wisatawan adalah keamanan dan kenyamanan. “Kunjungan tidak terganggu oleh pungutan tersebut. Malah situasinya cukup baik bagi kami, dan kami tidak mengalami masalah over tourism,” ungkapnya.

Dikatakan, tourist levy berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pariwisata. Terutama bagi wisatawan asing yang mengunjungi Bali, dan khususnya Kabupaten Badung yang cenderung memiliki daya beli yang tinggi. “Di negara-negara seperti Thailand wisatawan harus membawa sejumlah dolar Amerika untuk masuk,” tambahnya.

Baca juga:  WN Amerika Diadili Kasus Narkotika

Sebelumnya, Rudiarta berharap bahwa penerapan tourist levy akan membantu dalam menjaga kelestarian budaya, adat, dan lingkungan. Menurutnya, hal tersebut merupakan kriteria penting untuk pembangunan pariwisata yang berkelanjutan. “Kami berharap pungutan ini dapat digunakan untuk mendukung program kebersihan, tidak hanya di Kabupaten Badung tetapi juga di seluruh Bali,” tutupnya.

Dengan demikian, peningkatan kunjungan wisatawan yang terjadi di awal tahun 2024 memberikan sinyal positif bagi industri pariwisata Kabupaten Badung, sementara penerapan tourist levy tidak terbukti mengganggu minat wisatawan untuk berkunjung. “Semoga pertumbuhan ini dapat berlanjut dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat serta kelestarian lingkungan,” katanya. (Parwata/balipost)

Baca juga:  Tren Kunjungan Wisman ke Indonesia Kalahkan Thailand
BAGIKAN