General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana, Sabtu (6/4) saat Apel Siaga Kelistrikan. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada momen Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) 2024, beban puncak listrik diprediksi turun menjadi 750-800 MW. Sementara cadangan daya listrik Bali 1.400 MW.

General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana, Sabtu (6/4) saat Apel Siaga Kelistrikan mengatakan, tahun ini beban puncak tertinggi penggunaan listrik di Bali terjadi pada 2 Januari sebesar 1.107 MW, itupun terjadi di siang hari.

Dalam rangka RAFI, ia menyiapkan tim dan posko Siaga menjaga keandalan listrik yang bekerja mulai 3-19 April. Tim memastikan seluruh komponen PLN mulai dari pembangkit, operator sistem, pengatur distribusi, transmisi, distribusi, ritel, SPKLU siap termasuk tim yang melayani internet Icon Plus juga telah disiapkan.

Baca juga:  Berangkat dari Pelabuhan Benoa, Puluhan Wisatawan Diselamatkan dari Perairan Selat Lombok

Diharapkan kebutuhan masyarakat untuk kelistrikan dapat terjaga. Sementara jumlah personel dan SDM siaga posko disiagakan hampir di seluruh unit. Terdiri dari 139 pegawai PLN, tenaga alih daya dan mitra sebanyak 518 sehingga total ada sekitar 657 personel dengan peralatan pendukung dengan UPS mobile sebanyk 22 unit, UPS portable 19, unit kabel bergerak 26, genzet 19, unit gardu bergerak 39 unit, dan kendaraan pendukung 97.

Baca juga:  Penipuan! Pelanggan Diminta Tak Daftar Subsidi Listrik lewat Website

Meski demikian, mitigasi risiko jika ada gangguan dikatakan telah ada kabel laut yang dibebani rendah. Sehingga jika terjadi gangguan pembangkit di Bali, ia memastikan kabel laut akan mendukung daya kelistrikan di Bali.

“Risiko emergensi merupakan bagian dari risiko yang selalu kita mitigasi. Misalnya di pola operasi. Bali memang memiliki cadangan daya listrik 1.400 MW, dan beban saat Idul Fitri mmemang turun menjadi 750 -800 MW di malam hari,” ujarnya.

Baca juga:  Putri Suastini Koster Tekankan Pentingnya Jaga Pakem Busana Adat dan Payas Bali

Demikian juga risiko emergensi seperti gangguan petir dikatakan selalu dimitigasi. Untuk mengatasi gangguan tersebut, unit transmisi telah menambah peralatan untuk mencegah petir.

Pihaknya memetakan titik rawan saat RAFI ada 96 yaitu di tempat ibadah dan di pelabuhan. Menurutnya kesiapan perlu dilakukan karena meski banyak yang mudik, banyak juga yang datang untuk berlibur sehingga pihaknya juga memastikan bahwa di setiap tempat wisata di Bali supply listrik aman. Pemeliharaan jaringan listrik telah dilakukan sebelumnya sehingga selama RAFI tidak ada pemeliharaan. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN