MANGUPURA, BALIPOST.com – Kawasan Teluk Benoa, yang sebagian besar masuk ke wilayah Kabupaten Badung, kini menjadi sorotan untuk dikembangkan sebagai potensi budidaya ikan yang dapat mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). Anggota DPRD Badung I Made Wijaya atau yang akrab disapa Yonda, menyampaikan pandangannya mengenai hal itu dalam rapat kerja Komisi II DPRD Badung belum lama ini.
Menurut Yonda, Teluk Benoa memiliki luas wilayah yang sangat potensial untuk budidaya ikan. Sebelumnya, masyarakat telah secara tradisional membudidayakan ikan seperti kerapu lumpur, baronang, dan baramundi. “Namun, budidaya yang dikembangkan dengan metode yang lebih modern untuk meningkatkan hasilnya. Sebab di kawasan ini sangat baik untuk pengembangan budidaya ikan,” ungkapnya.
Yonda juga merujuk pada pengalaman Kabupaten Bangli yang sukses mengembangkan budidaya ikan mujair di Danau Batur. Sebagai anggota DPRD Badung, Yonda mengingatkan bahwa PAD tidak seharusnya hanya bergantung pada sektor pariwisata. “Potensi budidaya ikan di Teluk Benoa dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah,” ucapnya.
Untuk melaksanakan usulan tersebut, Yonda menyebutkan bahwa ada beberapa jenis ikan yang dapat dikembangkan di Teluk Benoa, seperti baramundi, baronang, dan kerapu lumpur. Dia menyoroti bahwa ikan baramundi memiliki kelas ekspor yang tinggi, dan saat ini sedang berkembang biak di kawasan tersebut. Yonda percaya bahwa komoditas ikan kelas ekspor ini sangat cocok untuk dikembangkan di Teluk Benoa.
Selanjutnya, Yonda berharap bahwa usulan ini dapat segera dilaksanakan pada tahun 2024. Dia menekankan pentingnya kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Badung dengan desa adat setempat dalam pelaksanaan budidaya ikan. Desa adat memiliki kewenangan di pesisir melalui peraturan daerah (perda) dan hal ini dapat menjadi dorongan bagi masyarakat setempat untuk terlibat dalam budidaya ikan sehingga menciptakan lapangan kerja baru.
“Dengan adanya dukungan dan implementasi, kami berharap Teluk Benoa dapat menjadi pusat budidaya ikan yang berkontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Badung, selain dari sektor pariwisata yang sudah mapan,” tegasnya. (Parwata/balipost)