SuNEGARA, BALIPOST.com – Puncak arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk telah terlewati. Lebih dari 77 ribu orang dan 24 ribu unit kendaraan dalam sehari keluar Bali melalui penyeberangan Gilimanuk-Ketapang. Dipastikan, pada Sabtu dan Minggu merupakan puncak arus mudik. Jumlah tertinggi dalam periode 5 tahun terakhir.
Puncak kepadatan terjadi pada malam hingga pagi hari. Enam kapal besar perbantuan dapat mengurangi waktu antrean meskipun jumlah orang yang menyeberang mencapai puncaknya.
Pada Senin (8/4) pagi, kondisi Pelabuhan Gilimanuk sudah lengang. General Manager ASDP Cabang Ketapang, Syamsudin, mengatakan bahwa untuk puncak arus balik pada Sabtu malam hingga Minggu. Dari data operasional, pada H-3 terdapat 77.867 orang. Sedangkan kendaraan kecil (mobil) 6.995 unit dan sepeda motor 15.801 unit.
“Puncak arus mudik (H-3), dan total jumlah dalam sehari itu paling tinggi selama beberapa tahun terakhir. Pola sangat padat sudah diterapkan sejak H-6. Kapal perbantuan cukup membantu khususnya sepeda motor dan juga penambahan dermaga LCM kita aktifkan 4 dermaga,” katanya.
Saat ini kondisi di Pelabuhan Gilimanuk (H-2) sudah normal dan seluruh dermaga terpantau sepi. Turun drastis dibanding sehari sebelumnya.
Pola pengaturan diluar Pelabuhan juga cukup membantu sehingga tidak sampai menumpuk banyak di Pelabuhan. Buffer zone di Terminal Kargo dan gang-gang belakang Pasar Gilimanuk juga dapat mengurangi penumpukan di Pelabuhan.
Penerapan tiket online mandiri meskipun dengan penambahan kuota harian, dapat mengantisipasi awal jumlah kendaraan dan orang yang akan menyeberang. Total selama arus mudik dari 31 Maret hingga 7 April mencapai 339.595 orang keluar Bali. (Surya Dharma/Balipost)