SINGARAJA, BALIPOST.com – Persaingan politik jelang Pilkada Buleleng 2024 semakin terlihat. Sejumlah tokoh kini mulai turun ke masyarakat untuk mendapatkan dukungan.
Tak terkecuali, Wakil Bupati Buleleng periode 2012 – 2022, dr. I Nyoman Sutjidra. Terbaru, Sutdjira membuat rumah relawan untuk menyerap aspirasi dari berbagai elemen masyarakat.
Ditemui di sela-sela peresmian pada Senin (8/4), Sutjidra mengaku rumah relawan ini untuk menampung aspirasi dari berbagai elemen masyarakat. Selain itu pula untuk membahas isu-isu terkini yang terjadi di Kabupaten Buleleng.
“Rumah relawan ini rutin akan ada kegiatan setiap hari kamis untuk menyerap aspirasi. Jika ada masyarakat ada memerlukan bantuan khusus, tim ini yang akan bergerak,” terang Sutjidra.
Sementara itu, disinggung terkait persaingan ketat dalam perebutan rekomendasi di internal PDI Perjuangan, Sutjidra mengakui hal itu merupakan hal yang wajar. Apalagi di internal PDI Perjuangan banyak ada kader-kader potensial. Pihaknya pun saat ini hanya fokus turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi.
“Rekomendasi kan belum turun, sebagai kader partai harus berkoalisi dengan rakyat, menyerap aspirasi dan bersilaturahmi, kemudian melakukan kegiatan sosial dan konsolidasi dengan sejumlah seka truna truni ataupun relawan bajang buleleng,” tandasnya.
Sutjidra menambahkan, jika di internal partainya memang saat ini sedang dilakukan seleksi ketat untuk menunjuk figur yang potensial dalam pertarungan Pilkada 2024 mendatang. Seleksi itu dilakukan dalam bentuk survei di internal partai.
Sebut saja nama-nama seperti Ketua DPRD Buleleng saat ini, Gede Supriatna, ada Mantan Wakil Bupati Buleleng periode periode 2012-2022, dr Nyoman Sutjidra, Ketua BMI Ketut Putra Sedana, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Ketut Ngurah Arya, Dua anggota DPRD Provinsi Bali dari PDI Perjuangan I Gusti Aries Sujati dan Ketut Rochineng disinyalir masuk dalam radar survei. “Selaku petugas partai, sudah barang tentu akan mengikuti arahan yang diberikan. Yang jelas saat ini, kita fokus turun ke masyarakat,” tandasnya. (Nyoman Yudha/Balipost)
