AMLAPURA, BALIPOST.com – Setiap pelaksanaan upacara Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, pralingga Ida Bhatara melaksanakan upacara mesucian atau melasti. Untuk melaksanakan IBTK tahun 2024 ini, pralingga Ida Bhatara mesucian ke Tegal Suci, Banjar Dinas Tegenan, Desa Menanga, Jumat 22 Maret.

Ketua Panitia Karya, Jro Mangku Widiartha, mengungkapkan, tercatat ada sebanyak 20 jempana yang diikuti 14 pedarman yang ada di Besakih. Ke 20 pralingga Ida Bhatara yaitu,  Ida Bhatara Ratu Pande, Ida Bhatara Pasek, Ida Bhatara Ratu Penyarikan, Ida Bhatara Ratu Dukuh, Ida Bhatara Kidulingkreteg, Ida Bhatara Lingsir, Ida Bhatara Jempana Linggih Ida Bhatara Iswara atau Pura Gelap, Pengubengan dan Pura Tirta.

Baca juga:  Desa Adat Mengwi Terapkan Ngaben Tanpa Biaya

Kemudian Ida Bhatara Kiwa Tengan, Ida Bhatara Mas Pait, Ida Bhatara Manik Mekentel lan Ratu Kubakal, Ida Bhatara Sunaring Jagat, Ida Bhatara Shangyang Wisesa, Ida Bhatara Empu Baradah, Ida Bhatara Sri, Ida Bhatara Basukian, Ida Bhatara Pura Goa Raja, Ida Bhatara Mahadewa, Ida Bhatara Pura Manik Mas, dan Pura Persimpangan, Ida Bhatara Pura Dalem Puri lan Merajan Selonding, dan Ida Bhatara Wisnu.

Baca juga:  Cegah Kebakaran di Gunung Agung, Pemedek Diimbau Tak Merokok dan Buat Api Unggun

Widiartha mengatakan, sebelum Ida Bhatara malasti, lebih dulu diawali dengan upacara nedunang pralingga Ida Bhatara. Tujuan dari nedunang ini sebagai simbol bahwa Ida Bhatara makabehan sudah turun atau berkumpul di pesamuan. Itu juga bisa diartikan ada sebuah pertemuan untuk kelanjutan prosesi mesucian ke Tegal Suci.

Dia menjelaskan, tujuan upacara pamelastian ini adalah untuk menyucikan sarana-sarana upacara, serta nunas tirta di Tegal Suci. Setelah masucian, malamnya dilangsungkan prosesi menghias Ida Bhatara. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Pedawa Gagas Sekolah Adat Pasraman Manik Empul

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN