AMLAPURA, BALIPOST.com – Upacara Aci Ngusaba Dalem, Ida Bhatara Dalem Nongan dan Ida Bhatara Dalem Kupa melaksanakan memasar dan pujawali di Pura Pesamuan Agung Desa Adat Nongan, Kabupaten Karangasem selama empat hari. Selama karya tersebut, para pemedek yang hendak bersembahyang ke Pura Agung Besakih serangkaian Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) agar dapat mencari jalur alternatif lain untuk menghindari kemacetan.
Bendesa Adat Nongan, Komang Yadnya, Kamis (11/4) mengungkapkan upacara akan mulai pada 11 hingga 14 April 2024.nYadnya mengatakan, puncaknya pada hari ini berlangsung pada pukul 13.00 WITA dan katuran pecaruan di masing-masing Pura Dalem. Pada pukul 15.00 WITA Ngusaba di Dalem Nongan, serta pukul 16.00 WITA upacara Nedudang, Ngajum Ngias Ida Bhatara ring Pura Pesamuan Agung Lan Melanting.
“Untuk besok upacara Munggah dangsil di Pura Pesamuan Agung, dilanjutkan Ida Bhatara Brahma, Wisnu lan Rambut Sedana Lunga Mesucian ke Pesucian Dari, dan Ida Bhatara Memasar,” jelasnya.
Kemudian dilanjutkan Ida Bhatara Dalem Nongan lunga mesucian ke pesucian Toya Dedari Bangbang. Dan untuk Jumat (12/4) Ida Bhatara Dalem Kupa dan Dalem Nongan lunga memasar ke pasar Nongan. Kemudian untuk tanggal 13 Ida Bhatara Katuran Bhakti Penyuung, Penganyar, lan Pujawali ring Pura Pesamuan Agung lan Melanting, dan 14 Nyineb dan Ida Bhatara Katuran Bhakti Pengebek lan Penyineb Ida Bhatara Dalem mewali ke Pura Dalem Soang-Soang.
Dia menjelaskan, kalau upacara ini memang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Karena upacara Ngusaba Dalem sudah menjadi tradisi setiap tahun secara turun menurun oleh Krama Desa Adat Nongan.
Kemudian, dilanjutkan dengan prosesi Ida Batara Dalem “Memasar” di Pura Pesamuan Agung yang lokasinya berada di dekat Pasar Desa Adat Nongan.
Serangkaian upacara tersebut, kata Yadnya, para pemedek yang akan tangkil sembahyang ke Pura Besakih pada 11 dan 12 April 2024, agar mencari jalur alternatif lainnya untuk menghindari terjadinya kemacetan panjang. “Adapun jalur alternatif yang bisa dilewati oleh pemedek yang hendak sembahyang ke Besakih, yakni dari Bangli-Pempatan-Menanga atau dari Klungkung-Sidemen-Rendang. Kita sudah sebar luaskan informasi ini lewat media sosial,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)