GIANYAR, BALIPOST.com – Puncak pelebon Tjokorda Bagus Santaka digelar Minggu (14/4). Putra mantan Bendesa Ubud Newata, Tjokorda Agung Suyasa tersebut wafat pada 1 Februari lalu di usianya yang ke-64 tahun.
Menurut Penglingsir Puri Saren Kauh, Puri Agung Ubud, Jumat (12/4), Tjokorda Raka Kerthyasa sudah dilaksanakan berbagai persiapan dan penyiapan piranti Lembu, Bade dan Naga Banda yang akan mengiringi prosesi puncak acara palebon Minggu (14/4). Pria yang akrab disapa Cok Ibah ini mengatakan almarhum merupakan Penglingsir Puri Saren Kauh yang merupakan bagian dari Puri Agung Ubud.
Sebagai penglingsir puri, almarhum kerap bersentuhan atau melayani masyarakat. Dijelaskannya, rangkaian upacara pelebon putra sulung Bendesa Pakraman Ubud ini berjalan lancar.
Cok Ibah yang saat ini sebagai Bendesa Adat Ubud ini menyampaikan semua persiapan acara palebon mengikuti dresta di Desa Adat Ubud. Persiapan nancep karya sudah dimulai pada 5 April diikuti persiapan lainnya.
Prosesi nyiramin pada Buda Pahing Klurut, Rabu (10/4/2024). Setelah prosesi nyiramin (memandikan), layon akan berdiam di semanggen untuk prosesi upacara pitra yadnya selanjutnya.
Kemudian dilanjutkan prosesi pangaskaran dan pamlaspasan Naga Banda pada Wraspati Pon Krulut, Kamis (11/4/2024). Pada 11 April juga digelar upacara ngereka dan mlapas kajang. “Sementara sore harinya juga digelar mendak kajang mendak naga banda di Puri Agung Ubud dibawa ke Semanggen,” tuturnya.
Cok Ibah menyampaikan puncak acara palebon pada Redite Umanis Merakih, Minggu (14/4/2024) di Setra Dalem Puri (Peliatan). Sebelum itu, ada beberapa prosesi, termasuk sehari sebelumnya seperti nyukat karang, mencari toya panembak, dan lainnya. “Ini termasuk pemlaspasan bade dan lembu akan digelar 14 April pagi,” tuturnya. (Wirnaya/balipost)