Petugas Damkar saat melakukan upaya pemadaman, Kamis (11/4). (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Petugas Damkar Klungkung sangat menyesalkan, ulah warga yang memberikan laporan palsu perihal peristiwa kebakaran, Jumat (12/4). Tindakan itu dinilai sebagai perbuatan yang tidak bertanggung jawab dan merugikan petugas damkar.

Apalagi saat melaporkan kejadian, pelapor mengaku-ngaku sebagai petugas kepolisian. Kasatpol PP dan Damkar Klungkung Dewa Putu Suwarbawa, menyampaikan laporan palsu itu masuk kepada petugas damkar yang tengah siaga di kantornya, sekitar pukul 11.25 WITA.

Laporan itu masuk ke Pos Induk Damkar Klungkung melalui telepon. Petugas pun saat menerima laporan, tidak pernah berpikir, apakah itu laporan palsu atau bukan. Sebab, yang ada dibenak petugas damkar, adalah melakukan penanganan di lapangan secepatnya.

Baca juga:  Dr. Wedakarna Minta Perusahaan BUMN Bantu Program Gubernur Bangun Majelis Desa Adat

“Telepon itu masuk diterima petugas kami, menyampaikan ada kebakaran di Pasar Galiran. Pelapor itu mengaku Anggota Polisi dari Polsek Banjarangkan. Tentu petugas kami langsung bergegas ke lokasi,” katanya.

Setelah salah satu anggota damkar I Made Mustana menerima laporan, para petugas damkar tidak curiga bahwa itu laporan bohong dan bergegas menyiapkan seluruh armada untuk menuju lokasi secepat mungkin. Sampai di TKP yang dilaporkan di Pasar Galiran, ternyata fakta di lokasi tidak ada kebakaran, sebagaimana yang dilaporkan kepada petugas.

Kondisi inilah yang amat disesalkan, petugas damkar, karena dalam situasi gawat darurat, apapun bisa terjadi di dalam perjalanan menuju TKP.

Baca juga:  Korsleting, Bangunan Koperasi Terbakar

“Kami sangat menyayangkan ada oknum warga yang seperti ini, Damkar itu tugas kemanusiaan. Kalau mobil damkar sudah keluar melintas di jalan, banyak pemakai jalan harus mengalah karena harus memberi akses pada damkar. Kalau sudah begitu bukan damkar saja yang dirugikan, masyarakat lain juga kena imbasnya. Belum lagi risiko keselamatan di jalan,” terang Suwarbawa.

Dia menambahkan petugas damkar setiap hari selalu dalam posisi siaga. Sehingga, ketika menerima laporan, secepatnya mungkin bisa mengakses TKP dan melakukan penanganan.

Apalagi, petugas damkar sehari sebelumnya baru saja melakukan tugasnya melakukan pemadaman kebakaran pada delapan kos di Jalan Puputan, Semarapura Klod Kangin, Klungkung, Kamis (11/4) siang. Maka, Suwarbawa memperingatkan jangan menggunakan laporan kepada damkar untuk dengan informasi palsu.

Baca juga:  Hingga November, Seribuan Warga Urus Santunan Kematian Atma Kerthi

Tidak hanya petugas damkar yang dirugikan, instansi lain yang terkait, tentu juga menyesalkan hal-hal seperti ini, karena ketika terjadi kebakaran, petugas lain seperti dari kepolisian, TNI maupun BPBD secara proaktif selama ini juga ikut bergerak ke TKP kebakaran. “Jadi kami mohon kepada warga jangan menggunakan cara-cara seperti ini untuk membuat laporan palsu. Karena banyak pihak yang dirugikan,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN