JAKARTA, BALIPOST.com – Perkembangan situasi ekonomi global dan tensi geopolitik terkini, menjadi pembahasan dalam pertemuan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan jajaran eselon I Kementerian Keuangan pada Minggu (14/4).
“Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis. Kondisi ini memengaruhi berbagai indikator ekonomi yang perlu diantisipasi dan diwaspadai,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (15/4).
Bendahara Negara mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terus menjadi instrumen yang penting dalam menghadapi gejolak serta dinamika global dan nasional.
Di samping membahas kondisi ekonomi dan geopolitik, Menkeu dan jajarannya turut membahas persiapan pertemuan G20 pada minggu depan serta Spring Meeting IMF-World Bank dalam rapat tersebut. “Masih suasana Lebaran, snack favorite dan suguhan khas kastengel dan nastar serta putri salju cookies menemani rapat kami,” ujar dia.
Diketahui, kondisi global tengah berhadapan dengan ketegangan konflik antara Iran dengan Israel. Permusuhan terbaru antara Iran dan Israel dipicu serangan terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April lalu.
Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting. Iran menuding Israel bertanggung jawab atas serangan fatal tersebut.
Iran kemudian melancarkan serangan balasan dengan menembakkan puluhan rudal balistik dan ratusan drone ke Israel pada Sabtu malam (13/4).
Serangan itu, menurut Israel, berhasil digagalkan dan hanya mengenai sebuah pangkalan udara militer di Israel, tetapi tidak menimbulkan kerusakan serius.
Atas kondisi tersebut, Indonesia menyatakan keprihatinan atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan agar Iran dan Israel menahan diri. “Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui media sosial X pada Minggu (14/4) malam. (Kmb/Balipost)