NEGARA, BALIPOST.com – Arus balik Lebaran hingga usainya cuti bersama masih jauh jumlahnya dibanding warga yang keluar Bali.

Dari data ASDP Ketapang, Senin, 15 April 2024, secara kumulatif realisasi penumpang yang telah kembali ke Pulau Bali dari Jawa mulai 11 April 2024 hingga 13 April 2024 sebanyak 101.461 orang atau baru 24 persen bila dibandingkan jumlah penumpang yang berangkat dari Pulau Bali pada arus mudik sebanyak 420.624 orang.

Diperkirakan arus balik ini masih terjadi selama sepekan ke depan.

Baca juga:  Tinggalkan Anak Berkebutuhan Khusus, Penumpang KMP Citra Mandala Sakti Nekat Ceburkan Diri di Selat Bali

General Manager ASDP Cabang Ketapang Syamsudin, mengatakan pada Minggu (14/4) yang diprediksi merupakan puncak arus balik tercatat total penumpang sejumlah 41.729 orang telah menyeberang. Diikuti oleh roda dua sebanyak 5.930 unit, roda empat sebanyak 4.580 unit, dan total produksi seluruh kendaraan pada H plus dua sebanyak 11.158 unit.

ASDP mengoperasikan 31 unit kapal. Selain penumpang atau jumlah orang yang belum seluruhnya kembali, untuk kendaraan yang masuk Bali juga masih jauh jumlahnya.

Baca juga:  Larangan Warga Tak Ber-KTP Bali Menyeberang di Ketapang Viral, Ini Kata ASDP

Kendaraan roda dua yang telah kembali ke Bali sebanyak 12.089 unit atau mencapai 16 persen dibandingkan jumlah kendaraan roda dua yang pada berangkat dari Pulau Bali pada periode mudik sebanyak 76.912 unit.

Sedangkan kendaraan roda empat yang telah kembali ke Bali sebanyak 11.668 unit atau mencapai 30 persen dibandingkan jumlah roda empat yang berangkat dari Pulau Bali pada arus mudik sebanyak 39.161 unit kendaraan.

Sementara itu, pemeriksaan pintu masuk dilakukan oleh pihak kepolisian di Pos II Pelabuhan.

Baca juga:  Pemudik Keluhkan Manifest Bayar dan Minim Toilet

Sedangkan di Pos KTP yang berada di Terminal Gilimanuk melibatkan personel gabungan yang dikoordinir Dinas Dafduk Jembrana.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Jembrana, I Made Leo Agus Jaya, mengatakan Dinas Dafduk Jembrana yang menindak apabila ada yang melanggar kependudukan misalnya ada pendatang yang tidak membawa KTP.

Dari pemantauan, pemeriksaan di pos KTP tampak padat namun belum sampai meluber. (Surya Darma/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN