NEGARA, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur beberapa wilayah di Jembrana sejak dua hari belakangan ini menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana telah menangani sejumlah kejadian dampak bencana di antaranya longsor di SD Negeri 1 Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo dan sejumlah pohon perindang tumbang.
Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Kamis (18/4) menyebutkan tanah longsor dilaporkan terjadi pada pagar alas (tembok penyengker) SD N 1 Yehembang Kauh hingga mengakibatkan tembok ambruk sepanjang 10 meter. Material longsoran bahkan menutupi separuh badan jalan.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (17/4) siang dan tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, “Saat kejadian, murid-murid telah pulang ke rumah,” terang Artana Putra.
Tim reaksi cepat telah mengecek lokasi dan mengupayakan pemindahan puing-puing longsor agar tidak membahayakan dan menghalangi jalan. Pihaknya juga mengimbau masyarakat di sekitar lokasi untuk berhati-hati, mengingat tanah di sekitar lokasi rawan longsor jika turun hujan deras.
Selain merobohkan pagar alas, tanah longsor juga mengancam bangunan ruang kelas. Tebing yang longsor saat ini hanya menyisakan jarak kurang dari 1 meter dari tembok ruang kelas. Dikhawatirkan, longsor kembali terjadi jika terjadi hujan deras lagi.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Pemkab Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan, tim teknis telah dikirim ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
Para Siswa menurutnya masih tetap mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Akan tetapi Dinas menghimbau kepada para guru di sekolah tersebut untuk waspada dan melakukan pengawasan terhadap siswa siswinya, sehingga keamanannya terjaga. (Surya Darma/balipost)