SINGARAJA, BALIPOST.com – Dinamika politik jelang Pilkada Buleleng 2024 semakin seru. Usai muncul paket pasangan calon bupati-wakil bupati Anak Agung Wiranata Kusuma dan I Made Sundayana melalui jalur independen, kini muncul baliho paket Sutjidra-Supriatna di sejumlah lokasi di Kota Singaraja.
Diketahui, sejumlah baliho dr. I Nyoman Sutjidra Sutjidra – Gede Supriatna berukuran sedang itu terpasang di persimpangan Jalan Hasanudin, Kelurahan Kampung Kajanan, Buleleng dan seputaran Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Kaliuntu, Singaraja. Belum diketahui siapa yang membuat dan memasang baliho itu.
Dikonfirmasi, Kamis (17/4) Sekretaris PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng, Gede Supriatna mengatakan, pemasangan baliho itu dinilai terlalu dini. Bahkan secara khusus di internal partai sudah ada instruksi untuk menjaga soliditas sebelum rekomendasi resmi dari partai turun. “Saya memberikan apresiasi kepada relawan yang memang baliho itu dan selalu mensupport kami di partai. Sebenarnya ini kan karena rekomendasi belum turun, kami tidak mau mendahului rekomendasi,” jelasnya.
Dengan kondisi itu, pihaknya pun menginstruksikan para relawan untuk menurunkan baliho-baliho yang berkaitan dengan pilkada Buleleng. Meski pemasangan baliho itu bagus untuk meningkatkan elektabilitas, namun pihaknya meminta agar para relawan mengikuti instruksi yang telah ditetapkan oleh partai.
“Baliho yang mengarah ke pilkada dan menggalang dukung diinstruksikan agar tidak dilakukan sebelum rekomendasi turun dari DPP Pusat. Mohon maaf bukannya tidak menghargai. Apalagi sudah dipaketkan,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan dr. I Nyoman Sutjidra. Menurutnya hal itu merupakan inisiatif dari relawan sendiri. Namun belum diketahui, relawan mana yang melakukan pemasangan baliho itu. Meski pihaknya bersama tujuh nama memiliki peluang mendapatkan rekomendasi, sejauh rekomendasi belum tutun, hal itu menurut Sutjidra tidak dilakukan dulu.
“Dukungan dari relawan banyak, tapi belum tahu ini yang mana yang masang baliho ini. Apa relawan dari barat atau timur kita belum tahu. Untuk sementara sebelum rekomendasi turun jangan dulu. Siapa yang rekomendasikan partai baru berhak memasang itu,” tandasnya. (Nyoman Yudha/balipost)