Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat menjadi pembicara kunci di Road to WPRF 2024 di Jakarta, Selasa (23/4/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Indonesia memilih konvergensi teknologi untuk menciptakan pemerataan konektivitas dan telekomunikasi. Hal itu dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.

Langkah itu diperlukan mengingat Indonesia mengalami tantangan geografis yang memerlukan pendekatan komprehensif.

“Secara demografis dan geografis Indonesia ini negara yang unik. Jadi tidak bisa satu teknologi pendekatannya, harus konvergensi. Kita terus upayakan,” kata Budi dalam keterangannya, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (24/4).

Budi mengatakan, pendekatan konvergensi teknologi memungkinkan penggunaan teknologi komunikasi yang berbeda namun dapat disesuaikan dengan kondisi geografis di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga:  Indonesia Kantongi 125 Triliun Komitmen Investasi dari KTT G20

Misalnya seperti teknologi satelit, menurut dia akan cocok untuk Indonesia bagian Timur yang memiliki kontur wilayah yang lebih menantang dibandingkan dengan pergelaran fiber optik.

Sementara untuk di perkotaan seperti di Jabodetabek menurutnya akan lebih cocok menggunakan konektivitas dengan teknologi pergelaran fiber optik.

Menkominfo optimistis Pemerintah dapat mewujudkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

“Memang menantang geografis Indonesia. Tapi kita optimistis semua masyarakat Indonesia harus punya akses konektivitas internet. Itu haknya rakyat,” katanya.

Baca juga:  Perlu Dukungan, Indonesia Targetkan 20 Juta Hektar Perairan Masuk Kawasan Konservasi

Pernyataan itu disampaikan oleh Budi dalam ajang Asia Pacific Spectrum Management Conference (APSMC) 2024 di Jakarta Pusat yang berlangsung pada 23-24 April 2024.

APSMC 2024 merupakan rangkaian “The Global Spectrum Series” sebagai forum global bagi berbagai pemangku kebijakan telekomunikasi dari berbagai segmen baik industri, regulator, akademik, dan organisasi terkait yang berkaitan dengan manajemen spektrum frekuensi radio.

Harapannya dalam ajang yang menjadi pusat berbagi dan bertukar ilmu, Indonesia sebagai tuan rumah bisa mendapatkan banyak masukan untuk strategi kebijakan telekomunikasi yang lebih optimal Indonesia di masa depan.

Baca juga:  Dugaan Penistaan Hindu oleh DMD, KMHDI Datangi Bareskrim Polri

Dalam acara itu, Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo Ismail serta Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo Denny Setiawan. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN