Umat Hindu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana membangun krematorium di lahan warga Hindu transmigran, berlokasi di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala Marabahan, Kalsel. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Umat Hindu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana membangun krematorium di lahan warga Hindu transmigran, berlokasi di Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala Marabahan, Kalsel.

Penasihat Panitia Pembuatan Tempat Kremasi, Desa Kolam Kanan, Kecamatan Barambai, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalsel, Cok Anom Pemayun, Kamis (25/4), menyampaikan, pembangunan krematorium tersebut dipandang penting, karena selama ini ada kedukaan meninggal dunia, umat Hindu melaksanakan kremasi di krematorium umat lain dengan biaya tinggi.

Baca juga:  Mantan Wakil Bupati Klungkung Dewa Sena Berpulang, Dikremasi 3 November

“Ini yang mendorong kami membuat krematorium untuk memudahkan umat Hindu di wilayah ini dalam melaksanakan upacara pitra yadnya, seperti mekingsan di geni, ngaben dan sebagainya, ” ujar Cok Anom Pemayun via WhatsApp.

Pembangunan krematorium tersebut diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 900.000.000. Sedangkan, umat Hindu di Kalsel belum bisa menopang semua biaya pembangunan krematorium tersebut. Karena itu panitia mohon dukungan donasi dari umat Hindu di mana pun berada agar pembangunan krematorium tersebut segera terealisasi.

Baca juga:  Penertiban Warga Tanpa Masker Diperluas hingga ke Pura dan Lokasi Krematorium

Umat Hindu yang ingin medana punia, bisa melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) Nomor Rekening : 428.01.0133.13.53.3 a.n. Lembaga Adat Istiadat Pura Agung Jagatnatha Widya Natha.

Atas dukungan doa dan partisipasi umat yang lascarya untuk ikut mewujudkan krematorium tersebut, panitia tak lupa mengucapkan banyak terima kasih.

Dikatakan, saat ini jumlah umat Hindu yang bermukim di Kalsel sebanyak kurang lebih 1.500 KK, tersebar di wilayah Kabupaten Kalsel. Semeton Hindu yang bermukim di sana berasal dari sejumlah kabupaten di Bali. Termasuk umat Hindu dari etnis Dayak. (Subrata/balipost)

Baca juga:  Vonis Spanduk Palu Arit Diwarnai Aksi Demo
BAGIKAN