MANGUPURA, BALIPOST.com – Konstelasi politik di internal PDIP Kabupaten Badung tengah menghangat menjelang penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati. Selain beberapa nama kader dari kalangan legislatif dan birokrat yang muncul dalam penjaringan bakal calon Pilkada Badung di bawah bendera PDIP, nama Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, sebagai incumbent, juga menyatakan kesiapannya mengikuti bursa Pilkada Badung.
“Saya adalah kader yang tegak lurus kepada semua kebijakan partai. Apapun yang ditugaskan oleh partai kepada saya, kita harus buktikan yakni loyalitas, dedikasi yang telah diamanatkan Partai PDI Perjuangan. Apalagi untuk melaksanakan pelayanan masyarakat dalam Pemerintahan di Kabupaten Badung ini. Hal ini saya akan buktikan bahwa partai tidak salah dalam memilih kader-kadernya,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah siap maju jika mendapat rekomendasi dari DPP, Suiasa dengan tegas menyatakan kesiapannya. “Ya kalau direkomendasi untuk maju, saya sudah tegas bersikap dan siap loyal kepada partai,” katanya.
Suiasa mengaku akan bertarung semaksimal memperjuang kepercayaan yang sudah diberikan oleh partai. Karena partai telah membuat keputusan yang terbaik. “Saya pun menerima apapun nanti keputusan partai dan melaksanakan hal yang ditugaskan partai sebaik-baiknya untuk masyarakat dan partai,” paparnya.
Sekretaris DPC PDIP Badung, Putu Parwata mengatakan tidak masalah saat ini banyak nama yang muncul dari aspirasi yang berkembang di masyarakat. Aspirasi untuk mengusung kader-kader, namun nonkader menurutnya hal wajar dalam demokrasi.
Semua nama-nama tersebut akan melalui proses penjaringan untuk selanjutnya diusulkan ke pusat melalui DPD PDIP Bali. “Tidak masalah banyak aspirasi yang berkembang, ada kader-kader, ada non kader. Semua kita hormati. Dan bisa ikut penjaringan,” tegasnya.
Parwata mengatakan, partainya akan menampung semua usulan nama yang ingin maju di Pilkada. Pasalnya, untuk keputusan sepenuhnya nanti adalah kewenangan DPP melalui Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Silahkan. Nanti nama-nama itu kita usulkan ke DPP melalui DPD untuk diproses. Untuk keputusan siapa (jadi calon bupati/wakil bupati) nanti sepenuhnya hak prerogratif Ibu Ketua Umum,” terangnya.
Disinggung soal dirinya yang juga ikut digadang-gadang maju di Pilkada Badung, Parwata menyatakan siap asal ditugaskan oleh partai. Dirinya mengaku tidak meminta, namun siap ditugaskan dan ditempatkan dimana saja oleh partai. “Kalau saya tidak minta, tapi siap kalau ditugaskan,” katanya.
Politisi asal Dalung yang kini menjadi Ketua DPRD Badung ini juga mengaku tidak mempersoalkan kalau pun nanti nonkader yang ikut dalam penjaringan. Sebab, semua keputusan calon bupati/wakil bupati sepenuhnya ditentukan oleh DPP.
“Soal aspirasi supaya kader-kader atau non kader itu silahkan. Karena keputusan tetap ada ditangan Ibu Ketua Umum,” ucapnya.
Pihaknya pun menyebut memang ada sejumlah nama yang berkembang diinternal partai. Nama-nama itu di antara I Made Sudarsa, I Gusti Anom Gumanti, dirinya, Gus Bota dan sejumlah nama lainnya untuk tarung di Pilkada Badung.
Begitu juga di Pilkada Bali, selain aspirasi I Wayan Koster dua periode di masyarakat juga berkembang aspirasi I Nyoman Giri Prasta untuk Bali. Nama-nama tersebut menurutnya bisa saja masuk dalam bursa penjaringan yang akan disetor ke pusat.
“Kita di sini hanya melakukan penjaringan, nanti pusat yang memutuskan. Dan kader saya rasa tunduk pada keputusan pusat,” pungkasnya. (Parwata/balipost)