Ilustrasi planet Bumi. (BP/Ant)

ISTANBUL, BALIPOST.com – Kecepatan rotasi Bumi kemungkinan melambat, sehingga hari menjadi lebih panjang. Demikian data terbaru dari jam atom menurut para ilmuwan, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (26/4).

Pada Juni 2022, Bumi mengalami rotasi tercepat sehingga hari berlangsung paling singkat yang pernah tercatat.

Namun, sejak saat itu trennya terbalik dan untuk pertama kali dalam tujuh tahun, rata-rata hari berlangsung lebih lama pada 2023.

Baca juga:  Karena Ini, Kendaraan Melintas di Depan Polresta Dihentikan

Prediksi menunjukkan bahwa perlambatan itu kemungkinan berlanjut hingga 2025, ketika durasi hari bertambah 1,63 milidetik pada Maret 2025 atau hari paling lama sejak Maret 2019.

Bertambah atau berkurangnya durasi hari didasarkan pada selisih antara 86.400 detik (24 jam) dan waktu yang diperlukan Bumi untuk menyelesaikan satu putaran penuh pada porosnya terhadap Matahari.

Data durasi hari disediakan oleh Layanan Sistem Rotasi dan Referensi Bumi Internasional.

Baca juga:  Bali Perlu Waspadai Perkembangan Destinasi Wisata di Dunia

Namun, prediksi tentang perubahan kecepatan rotasi Bumi sulit dilakukan karena pergerakan kompleks inti bumi, lautan, atmosfer, dan faktor lainnya.

Menurut Wikipedia, jam atom adalah sejenis jam yang menggunakan frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN