Beberapa wisatawan membawa papan selancar berjalan menyusuri Pantai Duyung, Denpasar. Tingkat hunian kamar hotel yang ada di Denpasar diprediksi meningkat dengan terselenggaranya World Water Forum (WWF) mendatang. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia pada 18-25 Mei mendatang ditargetkan mendongkrak okupansi kamar hotel hingga 80 persen. Target ini diharapkan bisa tercapai di wilayah Nusa Dua dan Sanur yang menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun saat diwawancarai, Jumat (26/4) mengatakan, sekitar 30 ribu peserta dari berbagai negara akan hadir pada forum internasional tersebut. Dengan jumlah peserta yang mencapai puluhan ribu itu tentunya akan berimbas pada okupansi terutama di kawasan Nusa Dua, Badung dan Sanur, Denpasar.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Masih Bertambah, Jumlah Harian Pasien Sembuh Lebih Rendah dari Kasus Baru

Menurutnya, WWF akan menjadi promosi gratis bagi Bali. Dengan banyaknya peserta WWF ke Bali akan dapat menginformasikan kepada dunia seperti apa keindahan Bali untuk dikunjungi. “WWF akan menjadi promosi gratis untuk pariwisata Bali. Di setiap kawasan kanar hotel akan terisi sekitar 80an persen selama forum berlangsung,” katanya.

Dikatakan Tjok Pemayun pada periode Februari dan Maret, Bali memasuki masa musim sepi (low season) kunjungan wisatawan asing. Sedangkan pada April sudah mulai ada peningkatan.

Baca juga:  MotoGP Mandalika, Sejumlah Hotel di Karangasem Terima "Booking"

Bali akan memasuki musim liburan (high season) wisatawan mancanegara pada periode Juni hingga September. “Untuk April ini, WWF diharapkan meningkatkan okupansi kamar hotel di kawasan Nusa Dua dan Sanur. Untuk WWF, akomodasi siap semua,” ujarnya.

Ia menuturkan, pihaknya mendapat mandat untuk menampilkan ciri khas Bali yaitu penjor di area Denpasar dan Kabupaten Badung yang nantinya akan dilewati oleh para delegasi WWF. “Jumlahnya banyak ada ratusan. Denpasar pun dapat kebagian dari keluar jalan tol menuju Sanur. Kenapa Penjor? karena pengalaman dari KTT G20 itu luar biasa, ciri khasnya yang memperkuat. Apalagi sekarang lebih banyak pesertanya,” imbuh Tjok Bagus. (Widiastuti/bisnis bali)

Baca juga:  Simulasi Pencoblosan di Buleleng Dipantau KPU Bali
BAGIKAN