Pie dengan isian salak Bali. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pie umumnya berisi susu maupun buah-buahan, seperti apel dan nenas. Namun, pelaku usaha pastry, Karina Lalujan, memiliki ide untuk memanfaatkan salak sebagai isian pie dan mendapatkan apresiasi dari pecinta pastry.

Ditemui Minggu (28/4) di Jalan Hang Tuah, Denpasar yang merupakan lokasi coffee shop-nya, ia menuturkan, peminat pastry cukup tinggi. Kata Karina, menu yang paling banyak dicari adalah pie salak karena paduan rasa asam, manis, dan legitnya kue pie membuat yang memakannya ketagihan. “Bagi yang tidak terlalu suka manis, biasanya lebih memilih pie salak,” kata salah satu owner Nelu by Stuja ini.

Baca juga:  DLHK Denpasar Targetkan Bentuk 200 Bank Sampah

Ia menjual pie salak sejak awal buka Februari lalu. Ide membuat pie salak berasal partnernya Ayudya Bing Slamet. Ia pun mencoba menggunakan bahan lokal salak sebagai isian dari pie. “Kita ingin ada beberapa produk yang meng-highlight hasil-hasil bumi dari lokal Bali, contohnya salak Bali. Kita juga menggunakan pisang lokal dengan membuatnya menjadi pisang coklat,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menuturkan semakin tingginya peminat pastry membuatnya menjadikan kudapan ini sebagai menu utama peneman kopi. Per hari ia bisa menjual puluhan bahkan pada hari tertentu bisa ratusan pastry terjual di semua outletnya.

Baca juga:  Jelang IMF-WB Annual Meeting, Penataan TPA Suwung Jadi Ecopark Mulai Digarap

Ada 15 item pastry yang cukup banyak dicari. Di antaranya beef cheese croissant, almond croissant, croissant, vanilla donut, brown butter cookies, cinnamon bun, pisang coklat palmier, dan pie salak.

Menurutnya setiap orang ketika sedang ngopi, pasti memilih pastry sebagai pendamping. Pastry dan kopi merupakan perpaduan yang tepat ketika jam istirahat sehingga sasaran marketnya adalah para pekerja di sekitar Denpasar, termasuk juga keluarga. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Aktor Utama Kasus 19 Ribu Butir Ekstasi Dadili
BAGIKAN