NEGARA, BALIPOST.com – Setelah mendapat sorotan dari warga dan pelaku pariwisata, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di pinggir Pantai Medewi, Kecamatan Pekutatan akhirnya ditutup, Jumat (3/5).
Alat berat dan truk pengangkut sampah dikerahkan untuk pembersihan serta mengubur areal sampah untuk ditata atas kesepakatan warga. Selanjutnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana menempatkan kontainer sampah di dekat lokasi untuk penanganan awal pembuangan sampah.
Sejumlah pihak ikut terlibat, mulai dari Dinas LH, pelaku pariwisata, desa Medewi dan Kecamatan hingga kelompok pariwisata. Camat Pekutatan, I Wayan Yudana mengatakan berdasarkan koordinasi dengan warga atas protes yang dilayangkan terkait TPA sampah di pantai tujuan wisata itu, dilakukan upaya penutupan dan penataan.
“Ini upaya awal, sebagian sampah kita angkut, sebagian kita kubur dan melakukan penataan agar tidak seperti sebelumnya meluber ke pantai,” terangnya.
Dinas juga menempatkan kontainer sampah sebagai solusi awal karena kebiasaan pembuangan sampah di lokasi tersebut. Selanjutnya container akan diambil dan sampah diangkut ke TPA Peh.
Di sekitar lokasi akan ditata bahkan akan dibuatkan warung-warung sehingga tidak terlihat kumuh diselimuti sampah seperti sebelumnya. “Nanti jangka panjangnya, kita meminta agar desa membuat TPS3R untuk desa Medewi, masih dijajagi mencari lahan untuk itu,” tambahnya. Areal pembuangan sampah mulai kemarin sudah ditutup dengan tanah dan disediakan kontainer sampah agak jauh dari bibir pantai.
Diberitakan sebelumnya, adanya tempat pembuangan sampah di pinggir pantai Medewi ini mendapatkan sorotan dari sejumlah pihak. Baik warga maupun PHRI Jembrana karena mencoreng citra ikon pariwisata Jembrana, Pantai Medewi. PHRI bahkan bersurat resmi menyampaikan keluhan dari para wisatawan yang berkunjung baik di Medewi, Yeh Sumbul dan Pekutatan terkait dampak adanya TPA tersebut. Ketua BPC PHRI Jembrana, I Gede Sukadana, sebelumnya mengatakan terkait TPA yang berada di pinggir pantai Medewi itu PHRI bersurat agar ada tindak lanjut. Sebab Pantai Medewi yang menjadi ikon tujuan wisata Kabupaten Jembrana, menjadi perhatian wisatawan. Adanya sampah ini sering menuai komplain dari wisatawan dan berdampak pula di pantai tujuan wisata lainnya seperti Yeh Sumbul dan sekitarnya.
“Medewi ikon wisata Jembrana, sepatutnya kita bersama untuk menjaganya. Kalau ini tidak dijaga, khawatirnya berdampak pada kawasan lainnya. Sangat sering kami menerima komplain dari tamu. Mereka sangat peduli dengan kebersihan sampah,” terangnya. (Surya Dharma/Balipost)