Tiang LPJU di wilayah Badung. (BP/dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung tengah mengintensifkan kegiatan monitoring lampu penerangan jalan umum (PJU) sebagai bagian persiapan menjelang World Water Forum (WWF) 2024. Monitoring rutin dilakukan untuk memastikan kondisi PJU optimal, terutama di rute yang akan dilalui oleh delegasi acara tersebut.

Kepala Dishub Badung A.A. Ngurah Rai Yuda Darma menyatakan bahwa timnya akan merespons dengan cepat keluhan terkait lampu PJU yang mati sepanjang rute yang akan dilalui oleh delegasi WWF. “PJU tetap menjadi perhatian utama tim, dan akan diperkuat lagi menjelang perhelatan WWF. Tim teknis kami rutin memantau kondisi PJU baik pada shift malam maupun pagi,” ungkapnya.

Baca juga:  Atasi Krisis Air Global, Elon Musk Sebut PLTS Bisa Jadi Solusi

Menurut Rai Yuda Darma, tim yang ditempatkan untuk mengawasi rute dari Kuta Selatan, Kuta, hingga Kuta Utara, yang terdiri dari lima anggota. Mereka bertugas siaga menerima laporan keluhan dan melakukan perbaikan sesuai dengan hasil monitoring atau laporan dari masyarakat. “Kami telah menetapkan jadwal rutin untuk memastikan PJU tetap berfungsi dengan baik,” tambahnya.

Meskipun demikian, Rai Yuda Darma tidak dapat memberikan jumlah pasti lampu PJU yang terpasang sepanjang rute delegasi WWF. “Saya tidak hapal jumlahnya secara spesifik, tetapi kami memastikan semua ruas jalan yang akan dilalui oleh delegasi WWF mendapat perhatian khusus,” ujarnya.

Baca juga:  Menteri Urusan Air RRT Kunjungi Jatiluwih

Dia juga menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut, karena persiapan WWF sepenuhnya menjadi fokus utama dari pihak kepolisian setempat. Dengan optimalisasi PJU, Dishub Badung berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan delegasi serta peserta acara tersebut.

Sebelumnya, Dishub Badung melakukan penataan dan pemeliharaan lampu PJU Badung dilakukan secara menyeluruh, dengan pengalokasian anggaran dan sarana-prasarana yang memadai mulai dari tahun 2022 hingga 2023. Hal ini penting mengingat sejak tahun 2019, Dishub Badung belum bisa beroperasi secara maksimal karena terkendala anggaran sarana dan prasarana hingga tahun 2021.

Baca juga:  Konsumsi Avtur Turun Drastis

“PJU Badung sedang dalam proses penataan dan pemeliharaan baik dari segi lampu maupun jaringannya. Kami juga mengakomodir pokir anggota DPRD Badung dalam pengadaan ini,” tambahnya.

Dijelaskan, penanganan PJU Badung sejak diserahkan kembali ke Dishub Badung mulai tahun 2019, pihaknya belum bisa berbuat maksimal karena terkendala anggaran sarana prasarana sampai dengan tahun 2021. Namun, mulai tahun 2022 mulai ada tanda-tanda maksimal untuk penanganan PJU sampai dengan tahun 2023 sudah dialokasikan anggaran dan sarana-prasarana yang memadai untuk menangani PJU yang belum tertangani saat Covid-19 yakni dari 2020 sampai dengan 2021. (Parwata/balipost)

BAGIKAN