SINGARAJA, BALIPOST.com – Jumlah penduduk di Kabupaten Buleleng setiap tahunnya mengalami peningkatan drastis. Penambahan jumlah ini pun memicu meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Apalagi ditambah dengan kedatangan ribuan penduduk nonpermanen dari berbagai daerah ke Buleleng tiap tahun.
Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Buleleng, menunjukkan, jumlah penduduk di Kabupaten Buleleng pada tahun 2023 mencapai 826.740 jiwa. Jumlah ini tersebar di 9 kecamatan, dan Kecamatan Buleleng merupakan kawasan yang paling padat dengan jumlah penduduk 155.173 jiwa. Disusul Kecamatan Gerokgak dengan jumlah penduduk 102.431 Jiwa.
Sementara untuk kedatangan penduduk nonpermanen, hasil pendataan petugas Pengawasan Duktang, tahun 2023 ada sebanyak 2.770 penduduk non permanen yang datang ke buleleng. Sedangkan untuk tahun 2024, hingga Bulan April, sudah ada sebanyak 1.057 duktang. Dari jumlah itu, Kota Singaraja pun menjadi sasaran mereka untuk tinggal. Mereka rata-rata bekerja sebagai pedagang, pramusaji di kafe hingga bekerja serabutan.
Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana dikonfirmasi pada Selasa (7/5), membenarkan jika keberadaan penduduk nonpermanen di Kabupaten Buleleng itu selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini lantaran saat ini Kabupaten Buleleng bahkan Kota Singaraja menjadi salah satu wilayah dengan perkembangan perekonomian yang begitu pesat.
Meski kedatangan duktang meningkat, pihaknya pun mempunyai program khusus pengendalian terhadap keberadaan duktang ini.
Sementara itu, persaingan kerja antara tenaga kerja lokal dan penduduk pendatang saat ini pun sudah diantisipasi oleh Pemkab. Pemerintah menyiapkan regulasi dengan mewajibkan para kontraktor proyek untuk menggunakan tenaga kerja lokal. (Nyoman Yudha/balipost)