SINGARAJA, BALIPOST.com – Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry mendaftar sebagai bakal calon bupati Buleleng bukan di partai berlambang beringin yang dipimpinnya. Ia justru mendaftarkan diri ke DPC Partai NasDem Buleleng, Selasa (7/5).
Menurut Sugawa Korry ia berkeinginan untuk membentuk koalisi besar di Kabupaten Buleleng. Koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai NasDem ini disebut bisa menandingi dominasi PDIP selama beberapa tahun terakhir.
Sugawa menyebut, keinginannya untuk berkoalisi dengan Partai NasDem ini sudah mendapatkan izin dari DPP Partai Golkar. Selain itu, Sugawa menilai visi misi yang ditawarkan oleh Partai NasDem sejalan dengan marwah Partai Golkar saat ini.
“Kami melihat Partai Nasdem membuka pendaftaran Bakal Calon Bupati dan itu sejalan dengan semangat Partai Golkar untuk membangun Buleleng. Kami sangat tertarik dan mengikuti proses dari Partai NasDem sendiri. Mekanisme di dalam partai dan meminta ijin di DPP untuk mendaftar di nasdem sendiri sudah kami lakukan,” terang Sugawa.
Hanya saja, Sugawa masih enggan menyebut siapa yang akan menjadi pendamping dirinya untuk maju di Pilkada Buleleng. Menurutnya, semua keputusan ada di ranah DPP Partai Golkar dan hasil survei internal sendiri.
“Kami tidak mendekati atau menjanjikan pasangan lain. Setelah hasil survei, baru akan kami dekati. Aturan di partai sudah jelas, kalau kami di Golkar akan melakukan survei dulu. Kalau surveinya signifikan baru akan dilakukan penjajakan,” imbuhnya.
Sementara itu di tempat berbeda, Ketua Bappilu Partai Demokrat Bali dan Ketua Nyama Braya Gibran Bali, Dewa Nyoman Sukrawan memastikan akan maju lewat partai politik. Sukrawa pun sudah melakukan pendaftaran di sejumlah partai, sebut saja Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Hanura dan yang terbaru melakukan pengambilan formulir di partai yang membesarkannya, yakni PDIP. Meski sudah tidak menjadi kader banteng lagi, Sukrawan mengaku masih ada kesempatan untuk maju sebagai Bacabup lewat PDIP dan beberapa partai.
“Semakin banyak partai, semakin ada komitmen, semakin jelas saya lahir sebagai calon. Partai besar juga belum tentu kuat, partai kecil juga belum tentu lemah. Karena semua mempunyai kesempatan yang sama tergantung figur yang diusung,” terang Sukrawan.
Pihaknya pun mengaku, akan mengikuti semua proses yang ditetapkan oleh partai-partai pilihannya. (Nyoman Yudha/balipost)