DENPASAR, BALIPOST.com – Penguatan daya saing produk lokal menggeliat pada Bali Era Baru. Dengan spirit Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Wayan Koster, Gubernur Bali periode 2018 – 2023, mepopulerkan produk lokal dan bernilai ekonomis tinggi.
Busana Kain Tenun Endek Bali, busana Adat Bali, sampai Arak Tradisional Lokal Bali mendapat apresiasi banyak pihak termasuk dari Civitas Akademika, Universitas Ngurah Rai.
Apresiasi itu disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Ngurah Rai, Prof. Dr. Ni Putu Tirka Widanti, M.M.,M.Hum saat Kuliah Umum Dies Natalis Universitas Ngurah Rai ke-45 yang bertema “Gen-Z Penerus Masa Depan Bali, Membangun Peradaban Masa Depan Bali”, pada Selasa (7/5) yang dihadiri langsung oleh Ketua Yayasan Universitas Ngurah Rai, Guru Besar/Dosen, serta Mahasiswa di Universitas Ngurah Rai. Mereka kompak menggunakan busana kain tenun endek Bali.
Dalam kuliah umum tersebut, Prof. Ni Putu Tirka menyebut sosok Wayan Koster adalah pemimpin Bali yang memberi contoh nyata kepada kita semua untuk lebih berpihak terhadap penggunaan produk lokal Bali sesuai kebijakan yang dikeluarkan Pak Koster yaitu, Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.
Semangatnya menata Pulau Bali juga telah dilakukan oleh Wayan Koster dengan menghadirkan Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali. Kita tahu semua, UU Provinsi Bali ini sudah puluhan tahun ditunggu – tunggu masyarakat Bali, namun baru dikepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster UU Provinsi Bali ini ada.
Hal ini juga sekaligus menjawab upaya Bali dalam membangun peradaban Bali yang dilandasi oleh kekayaan alam, manusia, dan kebudayaan Bali itu sendiri. “Pak Wayan Koster adalah seorang akademisi yang sangat paham dengan peradaban dan budaya Bali. Beliau-lah yang menginisiasi dan menuangkan upaya pelestarian budaya Bali ke dalam UU Provinsi Bali. Untuk itu, Kami sangat apresiasi beliau berjuang dan berbuat untuk Bali,” tegas Tirka.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Koster yang terus komitmen membantu dunia pendidikan di Bali, salah satunya telah membantu terwujudnya Perpustakaan dan Laboratorium di Kampus Ngurah Rai.
Koster yang hadir sebagai narasumber membenarkan penggunaan produk lokal Bali seperti busana berbahan kain tenun Endek Bali, busana Adat Bali, garam tradisional lokal Bali, hingga industri olahan berbahan Arak tradisional Bali mengalami pencapaian yang sangat spesifik meningkat sesuai implementasi dari Pergub Bali Nomor 99/ 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, Pergub Bali Nomor 79/2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali, Pergub Bali Nomor 1/2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi Dan/atau Destilasi Khas Bali, Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04/2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/kain Tenun Tradisional Bali, dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 17/2021 tentang Pemanfaatan Produk Garam Tradisional Lokal Bali.
Selain berjuang di produk lokal Bali, upaya Wayan Koster untuk membangun Peradaban Masa Depan Bali juga dilakukannya dengan menyusun pembangunan masa depan Bali yang berlandaskan pada Undang – Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025 – 2125. Serta, Wayan Koster mengajak Gen-Z di Bali untuk bersama – sama memperkuat dan memajukan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali.
Membangun peradaban masa depan Bali, kata Wayan Koster juga dilakukan dengan pengendalian alih fungsi lahan produktif dan sawah, mewujudkan kedaulatan pangan, Bali mandiri energi dengan energi bersih, terwujudnya SDM Bali unggul, meningkatkan pembangunan infrastruktur, dan mengimplementasikan transformasi ekonomi.
Selanjutnya, upaya pemerataan pembangunan juga penting untuk dilakukan. Karena itu, Wayan Koster dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023 telah membangun infrastruktur yang meliputi: 1) Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih; 2) Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (dalam proses); 3) Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali (dalam proses dan hampir selesai); 4) Shorcut Singaraja-Mengwitani; 5) Pelabuhan Sanur-Denpasar; 6) Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida; 7) Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan; sampai 8) Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi (dalam proses). (kmb/balipost)