Ilustrasi - Karyawan pabrik sepatu bata. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Efisiensi operasional perusahaan menjadi alasan PT Sepatu Bata Tbk (Bata) melakukan penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.

Direktur dan Sekretaris Bata Hatta Tutuko mengatakan, penutupan itu dilakukan demi menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang. Perusahaan melakukan inisiatif tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya.

“Bata merasa perlu untuk bertransformasi untuk melayani konsumen dengan lebih baik. Perusahaan tidak lagi dapat melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta dan sebagai gantinya perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh Bata serta produsen lokal dari pabrik mitra kami di Indonesia. Banyak di antaranya yang sudah bekerja sama dengan kami sebelumnya,” kata Hatta dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (9/5).

Baca juga:  Anggaran Naik Rp 2 M, Setwan DPRD Buleleng Beli 5 Mobdin Baru

Namun, Bata akan tetap berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dengan memenuhi permintaan pelanggannya.

Hatta melanjutkan, keputusan-keputusan perusahaan tentu tidak dibuat dengan mudah dan dilakukan setelah melakukan evaluasi mendalam dan persetujuan pihak-pihak terkait.

“Penyesuaian-penyesuaian ini juga merupakan bagian dari komitmen oerusahaan untuk berkembang dan beradaptasi di masa-masa perubahan ini,” tuturnya.

Ia menambahkan, Bata akan terus beroperasi dan melayani kebutuhan masyarakat Indonesia dengan kualitas produk terbaiknya, terus berinovasi dan meningkatkan pengalaman pelanggan melalui saluran omnichannel (www.bata.co.id), dan mengintegrasikan pengalaman langsung dari toko fisik dengan kenyamanan berbelanja online.

Baca juga:  BRI Denpasar Gatsu Gelar Panen Hadiah Simpedes Semester I 2019, Nasabah Canggu Raih Mobil

Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyampaikan lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat penutupan pabrik sepatu Bata di daerah itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari manajemen mengenai kondisi PT Sepatu Bata yang gulung tikar akibat sepi order.

Ia menyampaikan bahwa sebelum resmi ditutup, sekitar akhir Maret lalu, pihak perusahaan melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Gianyar Tak Lagi Keluarkan Izin Toko Modern, Tapi Jumlahnya Terus Bertambah

 

BAGIKAN