SEMARAPURA, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, ngaturang banten prani pada rahina Buda Matal pada Rabu (8/5).

Dalam aci piodalan kali ini, sebagai penyangra dari Banjar Adat Batununggul. Banten Prani ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur Kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Ketua Panitia Piodalan, I Dewa Gede Awir Buja, mengatakan upacara piodalan ini dilakukan secara bergiliran, dengan sebagai penyanggra dari lima banjar, yakni Banjar Mentigi, Sampalan, Geria Tengah, Batununggul serta Tainbesi. Persiapan dalam menyiapkan sarana upacara, dilakukan oleh Pakis (Paiketan Krama Istri) dan krama dari banjar penyanggra.

Baca juga:  Desa Adat Sala Kukuhkan Pasraman

Prosesi puncak piodalan dilakukan sejak pagi, dengan dilaksanakan upacara mendak Ida Pelawatan dari Pura Batununggul menuju Pura Dalem. setelah itu sorenya dilaksanakan melasti dan puncak piodalan.

Tari Wali seperti Rejang Renteng, Rejang Suralaya, Baris Gede dan topeng, juga menjadi bagian dari persembahan dalam piodalan ini.

Pada sore itu, krama setempat mulai membawa Banten Prani menggunakan sokasi kecil. Seluruh sarana banten yang diletakan di sebelah selatan utama mandala pura.

Menurut Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul, I Dewa Ketut Anom Astika, Banten Prani merupakan banten yang dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi beserta manifestasi-Nya, sebagai ucapan puji syukur atas anugerah yang diberikan kepada umat manusia.

Baca juga:  Disiapkan, Pola Evakuasi Gunung Merapi

Dengan persembahan banten prani ini, umat senantiasa hidup di antara energi-energi positif yang ada di alam semesta. Sehingga alam selalu memberikan kesucian dan kemuliaan kepada umat serta selalu dijauhkan hal-hal negatif.

Krama menghaturkan Banten Prani juga sebagai pertanda ngupasaksi kepada Ida Bhatara. Krama senantiasa antusias menghaturkan banten prani sebagai wujud pelestarian tradisi budaya desa itu.

Banten tersebut berisi sarwa prani berbagai aneka buah-buahan. Tradisi Banten Prani sudah ada sejak dulu. Kali ini pihaknya mengembalikan tradisi ini.

Baca juga:  Lebih dari Seribu Ogoh-ogoh Diarak di Gianyar

Kedepannya persembahan Banten Prani ini menjadi sesuatu yang wajib, sebagai bentuk rasa syukur di hadapan Ida Bhatara.

Dia menambahkan, setelah seluruh banten prani terkumpul semuanya di Pura tersebut, maka Jro Mangku setempat akan muput, dilanjutkan dengan persembahyangan bersama krama Desa Adat Dalem Setra Batununggul. Setelah selesai seluruh krama yang membawa banten akan menghaturkan jatu banten prani untuk dihaturkan di Pura Dalem setempat. (Bagiarta/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN