Personel Polres Bandara Ngurah Rai memeriksa mobil yang masuk ke Bandar Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Polri, khususnya Polda Bali terus mematangkan pengamanan KTT WWF ke-10 yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung. Untuk mengantisipasi penyusup, dikerahkan pasukan Densus 88 Antiteror.

Selain itu pemantauan dan antisipasi masuknya orang-orang yang jadi target operasi (TO) juga dilakukan di pintu masuk Bali seperti Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai dan Bandara Ngurah Rai.

Menurut Karoops Polda Bali Kombes Pol. Soelistijono, Sabtu (11/5) pengamanan juga dilakukan Satgas Wilayah (Satgaswil) seperti Polda Jawa Timur (Jatim) dan Polda NTB. Polda Jatim melakukan pengamanan dan antisipasi orang-orang yang masuk Bali melalui Pelabuhan Ketapang.

Baca juga:  Mantan Bupati Jembrana dan Istrinya Ditemukan Meninggal, Kondisi Jasad Sudah Membusuk

Begitu juga Polda NTB melaksanakan pengamanan di beberapa pelabuhan di wilayah tersebut. “Ada beberapa pelabuhan yang perlu kita antisipasi. Sama-sama kita monitoring terkait orang-orang yang masuk ke Bali. Itupun sudah dibantu rekan-rekan dari Densus. Kami juga ada Satgas Antiteror yang diawaki personel Densus,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Kombes Soelistijono menjelaskan sudah dilakukan pengamanan termasuk di Bandara Ngurah Rai. Selain itu pihaknya juga memiliki CCTV, termasuk yang bisa mengenali wajah orang yang jadi TO. Oleh karena itu jika orang-orang yang jadi TO itu masuk ke Bali, sudah terpantau. “Dari sekarang sudah berjalan,” ungkap perwira melati tiga ini.

Baca juga:  Tak Hanya Pasien COVID-19 Bertambah, PDP di Bali Juga Naik

Terkait jumlah pengamanan, kata dia, kalau dari Polri itu gabungan dari polda dan mabes 5.791orang yang terlibat operasi puri agung. Belum lagi dibantu unsur TNI dan Paspampres. Memang di sini ada kategori pengamanan, saat tamu negara levelnya VVIP itu tanggung jawab Paspampres dan unsur TNI.

Sedangkan levelnya VIP ke bawah itu tanggung jawab Polri. Sampai saat terus dilakukan koordinasi soal pengamanan ini. “Nanti tanggal 16 Mei 2024 dilaksanakan TFP (Tactical Floor Game) dari Polri dan TNI,” ucapnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Kasus Anak Telantar Ditemukan di Sidakarya, Pria Asal NTT Diduga Penganiaya Ditangkap
BAGIKAN