Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Polri berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Pemprov Bali dalam mengamankan dan memperlancar arus lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, pada 18-25 Mei 2024. Salah satunya dengan pemberlakuan kebijakan pengaturan pergerakan seluruh kendaraan barang, baik besar maupun sedang.

Hal ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan tertulisnya disampaikan Bid. Humas Polda Bali, Senin (13/5).

Menurut Brigjen Trunoyudo, penyelenggaraan KTT WWF berpotensi mengalami gangguan lalu lintas, terutama di wilayah kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua, Pulau Kura-Kura Bali Serangan hingga Pantai Melasti. Gangguan lallin tersebut berupa penutupan dan pengalihan arus sementara saat tamu VVIP, VIP hingga delegasi melintas.

Baca juga:  Nasib "Work from Bali" Terancam karena Aturan WFH di PPKM Mikro, Ini Kata Kadispar

Untuk memperlancar lalu lintas, kata Trunoyudo, Polri bersama Pemda sudah membuat kebijakan pengaturan pergerakan seluruh kendaraan barang baik besar maupun sedang. “Pengaturan kendaraan barang dilakukan pada tanggal 18 hingga 19 Mei mulai pukul 08.00-20.00 WITA,” kata Trunoyudo.

Adapun beberapa ruas jalan yang diatur kendaraan barang melintas, yakni Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai dari Simpang Pesanggaran sampai dengan Nusa Dua. Kemudian jalan Jimbaran-Uluwatu dan seluruh ruas jalan di kawasan Kuta.

Baca juga:  Pengusaha Diusulkan Dapat Pinjaman Bunga Lunak

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini menyampaikan pengaturan kendaraan dikecualikan untuk kendaraan barang yang mengangkut BBM atau bahan bakar gas, pengantar uang, keperluan penanganan bencana alam, kebutuhan pokok dan kendaraan pengangkut logistik penyelenggaraan WWF.
Lebih lanjut, Trunoyudo juga menyampaikan semua perencana perjalanan wisata, travel agent, dan pengemudi diimbau untuk mengatur efisiensi pergerakan dan menghindari wilayah-wilayah aktivitas WWF.

“Kami juga mengimbau agar menggunakan jalur alternatif dan melakukan konsolidasi perjalanan dari dan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan kendaraan berkapasitas lebih banyak, serta menghindari penggunaan kendaraan pribadi dengan penumpang hanya 1 sampai 2 orang,” ungkapnya.

Baca juga:  Longsor, Arus Lalin Bangli-Singaraja Macet Berjam-jam

Sedangkan pengelola pusat oleh-oleh, kafe, restoran, pusat perbelanjaan, maupun pusat keramaian lainnya yang terdapat di kawasan Kuta, Nusa Dua, Jimbaran dan sepanjang Jalan Bypass I Gusti Ngurah Rai agar memastikan tidak ada kendaraan pengunjung atau karyawan yang parkir menggunakan bahu jalan. “Pastikan juga tidak ada antrean di pintu akses yang dapat mengganggu lalu lintas umum,” ujar jenderal bintang satu ini. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN