AMLAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Seraya, Karangasem menggelar Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Bangun Ayu, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Lan Usaba Agung Pura Dalem Desa Adat Seraya, Buda Kliwon Matal, Rabu 8 Mei 2023. Upacara ini digelar pertama kalinya dalam sejarah dengan dipuput tujuh sulinggih.

Bendesa Adat Seraya, I Made Salin mengungkapkan prosesi upacara ini belum pernah digelar sebelumnya. Upacara besar ini pertama kalinya digelar setelah melakukan paruman agung bersama prajuru Desa Adat Seraya.

Baca juga:  Pura Gede Luhur Batu Ngaus Desa Adat Cemagi Tempat Memohon Anugerah

Selama ini, kata Made Salin, dari keterangan tetua di desa tersebut belum pernah dilaksanakan upacara Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Bangun Ayu, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Lan Usaba Agung Pura Dalem Desa Adat Seraya. Sehingga, upacara digelar pertama kalinya dengan berbagai rangkaian kegiatan.

Rangkaian kegiatan yang sudah digelar mulai dari Mapepada Tawur, Tawur Agung, Betara Turun Kabeh, Melasti Mapekelem Mendak Siwi, Mapepada Agung, Ngemargiang Sesayut Manut Dresta hingga Puncak Karya yang dipuput tujuh sulinggih.

Baca juga:  Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo Tinjau Tambak Nila

Karya Agung ini digelar sesuai dengan paruman agung bahwa sesuai petunjuk panglingsir, ini belum pernah dilaksanakan. Jadi sesuai kesepakatan dalam paruman diputuskan menggelar upacara agung ini.

Prosesi yang digelar sebelum dilaksanakannya Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Bangun Ayu, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Lan Usaba Agung Pura Dalem ini yakni eedan sesayut, dimana nasi yang diisi jajanan dibagikan dan diambil berebut oleh masyarakat.

Baca juga:  Pj Gubernur Bali Apresiasi Peran Aktif Krama Istri Majukan Adat dan Budaya

Dalam karya Pura Dalem ini tidak diperkenankan menggunakan pisang saba dan daging babi. Selain itu, prosesi pengiring upacara juga tidak menggunakan gamelan. (Eka Parananda/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN