Dr. Ir. Wayan Koster, MM., disambut antusias civitas akademika ITEKES Bali saat memberikan kuliah umum “Gen-Z Penerus Masa Depan Bali: Membangun Peradaban Masa Depan Bali", di Kampus ITEKES Bali, Senin (13/5). (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali Periode 2018-2023, Dr. Wayan Koster, M.M., banyak diundang kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) di Bali sebagai narasumber. Dari pidato sejumlah rektor PTS di Bali menyebutkan Wayan Koster memenuhi syarat kembali memimpin Bali untuk lima tahun ke depan.

Rektor Dwijendra University, Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA., Rabu (15/5) mengungkapkan, Bali sebagai destinasi wisata internasional memerlukan pengelolaan yang berbasis pada budaya Bali dan berkelanjutan. Pengalaman pahit yang telah terjadi beberapa kali seperti Bom Bali dan Pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa keperkasaan pariwisata sangat rentan karena berdampak pada keterpurukan perekonomian Bali.

Oleh karena itu, pemerintah harus menyadari untuk menata ulang perekonomian Bali yang sesuai dengan sumber daya lokal Bali, yaitu Alam Bali, Manusia Bali dan Budaya Bali. Ini berarti pembangunan Bali perlu diprioritaskan pada sektor pertanian dalam arti luas (Pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan yang diintegrasikan dengan industri hulu dan hilir termasuk UMKM.

Baca juga:  Wajib Vaksin dan Prokes Syarat Pembukaan Pusat Perbelanjaan

Koster dalam kurun waktu lima tahun telah mencanangkan ekonomi Bali Shanti sepertinya akan mampu membawa Bali ke depan ke arah yang lebih baik, terutama perbaikan kesejahteraan masyarakat dan tetap menjaga alam serta budaya Bali.

Gede Sedana mengatakan semangat Wayan Koster menata Pulau Bali pada periode pertama sebagai Gubernur Bali telah dilakukan dengan menghadirkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali. Apalagi, Undang-Undang Provinsi Bali ini sudah puluhan tahun ditunggu-tunggu masyarakat Bali. Dengan Undang-Undang ini menjawab upaya Bali dalam membangun peradaban Bali yang dilandasi oleh kekayaan alam, manusia, dan kebudayaan Bali itu sendiri. Untuk itu, Dwijendra University Denpasar akan terus mendukung program Wayan Koster dalam membangun Bali ke depan.

Baca juga:  Perketat Pengamanan Tekan Penyebaran COVID-19, Badung Pantau Puluhan CCTV dan Pintu Masuk

Rektor ITEKES Bali, I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng.,Ph.D., menegaskan Koster harus hadir kembali memimpin Pulau Bali ini untuk mengawal budaya Bali jangan sampai luntur. “Sudah lebih dari 15 negara yang saya kunjungi, dan sempat tinggal di negara maju, namun pengalaman di negeri luar telah membuka pemikiran saya agar budaya Bali yang adiluhung ini betul-betul dijaga, jangan sampai Bali dikenal akan pariwisatanya, tetapi Bali yang harus dikenal itu ialah budayanya. Kalau budaya Bali ajeg, niscaya pariwisata akan terus tumbuh, sampai memberikan dampak perekonomian,” ujarnya.

Dia mengungkapkan bahwa Wayan Koster adalah pemimpin yang berjasa di pendidikan. Saat menjadi anggota Komisi X DPR RI, ia sudah banyak mengeluarkan kebijakan (Perguruan Tinggi, Sertifikasi Guru dan Dosen yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen hingga Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi) melalui pemikirannya yang bermanfaat positif untuk pendidikan.

Baca juga:  Enam Pejudo Dipanggil Pelatnas SEA Games

Dalam bidang kesehatan, diketahui bersama bahwa Bali dan dunia sempat dilanda pandemi Covid-19. Sehingga, sewaktu Wayan Koster menjadi Gubernur Bali di periode pertamanya, sangat berjasa dalam penanganan pandemi Covid-19 hingga mampu memulihkan kembali perekonomian Bali sampai bangkit seperti sekarang ini. Karena itu, ITEKES Bali menyebut Wayan Koster adalah tokoh Bali yang berjasa besar untuk Pulau Dewata.

“Kami berharap dengan nama Koster, yang diawali oleh huruf K dan diakhiri oleh huruf R betul-betul memberikan manfaat untuk kita semua, dengan harapan huruf K yang berarti kawal budaya Bali, dan huruf R yang bermakna rangkul kita semua dalam setiap kebijakan dan program pemerintahan. (kmb/balipost)

BAGIKAN