Untuk menetralisir bau busuk limbah, ecoenzym dituangkan ke Pantai Seminyak, Jumat (17/5). (BP/may)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejak seminggu terakhir, masyarakat dan wisatawan mancanegara yang berada di sekitar Pantai Seminyak mengeluhkan bau busuk. Selain keluhan bau tak sedap, wisman juga banyak mengeluhkan gatal gatal dan mual mual usai mandi di pantai tersebut.

Menurut Ketua Pengelola Pantai Seminyak I Komang Rudita Hartawan, Jumat (17/5), keluhan wisman ini disebabkan jebolnya pipa Denpasar Sewarage Development Project (DSDP) Badung yang mengalirkan limbah ke laut. Terkait kebocoran ini, ia mengaku telah melaporkannya ke DSDP, PUPR serta DLHK Badung.

Baca juga:  Lepas Penat, Pijat KTB Diminati

“Saya kira ada hotel atau restoran yang buang limbah, tapi saya dan tim cek ke gorong gorong ternyata tidak ada dari hotel atau restoran, tapi dari DSDP yang jebol,” ujarnya.

Titik kebocoran DSDP itu di dekat Jalan Padma. Diakui setelah proses perbaikan dari DSDP, masih ada limbah yang mengalir, namun telah diatasi dengan menyalurkan ke rumah pompa milik PUPR. “Kalau target selesai 2 mingguan,” ujarnya.

Selain melakukan perbaikan dan menyalurkan limbah ke rumah pompa, ecoenzym juga dituangkan untuk menetralisir. Kabid Sosialisasi Ecoenzym Nusantara, Yulia Malu mengatakan ecoenzym murah tapi membantu menyelamatkan bumi.

Baca juga:  Galungan, Tiga Rumah dan Dapur di Karangasem Ludes Terbakar

Ia pun menjelaskan formula untuk membuat ecoenzym ini, yaitu 1:3:10. Satu porsi molase atau gula merah, 10 porsi air, dan 3 porsi kulit buah. “Kulit buah kalau dibuang ke TPA menjadi gas metan, supaya tidak terjadi itu dengan menjadikan ecoenzym kita bisa kurangi panasnya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertalife Hanindio W. Hadi mengatakan pihaknya memberikan pelatihan bagi ibu-ibu PKK di Seminyak untuk membuat ecoenzym. Dengan banyaknya hotel dan restoran di sekitar Seminyak, bahan kulit buah dinilainya cukup banyak untuk dijadikan ecoenzym.

Baca juga:  Ojol Ditemukan Meninggal di Motor

“Pemberdayaan ibu ibu PKK ini untuk memproduksi ecoenzym bisa membantu mengurangi global boiling. Dengan melakukan upaya melibatkan PKK di Desa Adat Seminyak diharapkan memberikan ide bagi ibu ibu PKK, selain berdaya guna untuk lingkungan juga dapat memberikan tambahan penghasilan dengan memproduksi ecoenzym dari buah-buahan tadi,” jelasnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN