Petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem turun ke rumah warga untuk melakukan pengecekan terkait gejala yang dialami setelah mengkonsumsi lawar getih atau lawar darah. (BP/Dokumen)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Belasan warga Banjar Dinas Kreteg, Desa Sibetan, Kabupaten Karangasem diduga terjangkit meningitis. Dugaan tersebut muncul setelah mereka sempat mengkonsumsi olahan daging mentah babi berupa lawar getih.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tercatat ada belasan warga yang diduga terjangkit. Sejak beberapa hari terakhir, mereka mengalami gejala seperti demam, pusing, sendi sakit, hingga kaku pada bagian leher. Sebelum mengalami gejala itu, mereka sebelumnya sempat mengkonsumsi olahan daging mentah berupa lawar getih atau lawar merah mentah ketika mengikuti upacara di wilayah Desa Bebandem.

Kepala Wilayah Banjar Dinas Kreteg, Kadek Budiarta saat dikonfirmasi, Rabu (22/5) mengungkapkan ada sebanyak 12 orang warganya yang mengalami gejala demam, pusing, sendi sakit, hingga kaku pada bagian leher. Sebelum mengalami gejala itu, mereka mengkonsumsi lawar getih atau lawar darah berbahan darah mentah saat mengikuti kegiatan pernikahan pada 10 Mei lalu di Kecamatan Bebandem.

Baca juga:  Lansia Pilih Cuci Darah di Luar Klungkung, Bupati Suwirta Heran

“Hingga saat ini sudah ada tujuh orang warga yang harus dirawat di Rumah Sakit Bali Med dan RSUD Karangasem. Bahkan dua diantaranya dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah karena kondisinya mengalami penurunan kesadaran hingga memerlukan penanganan lebih serius. Sedangkan sisanya menjalani rawat jalan,” ucapnya

Budiarta mengatakan, bahkan di luar 12 warga tersebut, pagi ini juga dikabarkan ada empat warga lainnya kembali mengalami gejala serupa. “Karena kondisinya masih stabil, sehingga yang bersangkutan dirawat jalan,” imbuhnya.

Baca juga:  Ruas Jalan di Kuta Selatan Kebanjiran, Terparah di Lokasi Ini

Dia menjelaskan, pihaknya tidak berani memberikan kepastian jelas, sekitar apa yang diderita warganya. Hanya saja, muncul dugaan warga tersebut terkena Meningitis akibat terinfeksi bakteri Streptococcus Suis.

“Dugaan ke arah sana, karena sebelumnya warga yang sakit sempat mengkonsumsi olahan yang berisi darah babi mentah pada saat berlangsungnya upacara pernikahan keluarganya di Bebandem sebelumnya,” imbuhnya.

Di bagian lain, Kadis Kesehatan Kabupaten Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan, menerima adanya laporan tersebut pihaknya langsung turun untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan mencari penyebannya. Dari hasil pengecekan yang dilakukan, memang ditemukan belasan masyarakat yang mengeluh dengan gejala yang sama seperti demam serta gejala khas sakit di leher atau kaku kuduk akibat dugaan adanya peradangan di selaput otak.

Baca juga:  Buleleng Alami Kenaikan Transmisi Lokal COVID-19, Sejumlah Kecamatan Ini Tambah Warga Terjangkit

Ia mengutarakan warga yang sakit ini masih diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Hanya saja, sejauh ini belum bisa dipastikan karena masih dilakukan pemeriksaan darah dan cairan sumsum tulang. “Akan tetapi melihat dari gejala, kuat dugaan mengarah ke meningitis, karena kebetulan juga ada riwayat mengkonsumsi jenis makanan yang sama, seperti olahan daging babi hang belum matang sehingga kemungkinan sumbernya dari sana,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN