JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah, Rabu 22 Mei 2024.

Saat membuka rakornas, Jokowi menekankan sejumlah hal. Termasuk, menegaskan bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan memiliki peran besar dalam mengawal kesinambungan pembangunan.

Presiden Jokowi mendorong BPKP terus berinovasi, terutama dalam penggunaan teknologi.

Sejumlah perangkat teknologi yang bisa dimanfaatkan antara lain platform early detection dan exclusion system untuk memperingatkan dan memasukkan ke daftar hitam (blacklist) pihak yang terlibat fraud atau penyimpangan lain serta rescoring tool untuk deteksi fraud dalam pencairan anggaran.

Baca juga:  Audit BPKP Senderan Tukad Mati, Ini Besarnya Kerugian Negara

Selain itu, terdapat robotic process automation system untuk otomatisasi pengawasan serta sensor internet of things dan citra satelit untuk pemantauan proyek di lapangan.

Sebelum Jokowi memberikan sambutan, dalam laporannya, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menyebut bahwa sepanjang tahun 2020 sampai triwulan I 2024, pengawasan BPKP telah menghasilkan penyelamatan keuangan negara senilai Rp78,68 triliun, penghematan belanja negara senilai Rp192,93 triliun, dan optimalisasi penerimaan negara senilai Rp38,75 triliun.

Baca juga:  Sejumlah Perkara Korupsi Nunggu Audit BPKP

Tidak hanya mengawasi akuntabilitas keuangan, BPKP juga mengawal efektivitas pembangunan pada berbagai bidang antara lain kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ketahanan pangan, transformasi industri, tata kelola tambang dan perkebunan, penguatan UMKM, tata kelola BUMN/BUMD, hingga transformasi energi hijau. (Diah Dewi/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN