Kadistan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah saat turun ke lapangan untuk melacak sumber ternak Babi yang dipotong dan diolah warga pascadugaan belasan orang terjangkit meningitis. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Menindaklanjuti adanya kasus belasan warga diduga terjangkit meningitis usai mengonsumsi lawar getih (lawar darah), Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem turun ke Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem. Distan melacak sumber ternak babi yang dipotong dan diolah warga.

Kadistan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, Jumat (24/5), mengungkapkan, pihaknya sudah dua kali turun bersama Dinas Kesehatan. Pihaknya mencari sample asal ternak babi yang dipotong dan diolah menjadi lawar saat berlangsungnya upacara pernikahan di Desa Bebandem beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Penyebaran MSS

“Kita sudah turun, untuk mencari sample ternak. Katanya, ternak yang dipotong itu dibeli dari warga di Desa Jungutan, cuma saat di lokasi kita tidak dapat sample karena kandang ternak sudah kosong, warga tersebut hanya memelihara 1 ekor ternak saja,” kata Siki.

Siki mengatakan, dari hasil pengamatannya, kandang ternak tempat warga memelihara babi terbilang cukup bersih. Selain itu, warga hanya memelihara satu ekor ternak saja dan babi tersebut juga sudah dipelihara sejak bibit atau masih kecil.

Baca juga:  Tak Mau Lagi Kecolongan, Ini Upaya Gugus Tugas Jembrana

Dengan munculnya dugaan kasus meningitis ini, pihaknya berharap agar masyarakat tidak takut secara berlebihan untuk mengkonsumsi daging babi. Asalkan, cara pengolahannya benar dan dimasak hingga matang.

“Ini penting harus disosialisasikan kepada masyarakat agar tidak takut secara berlebihan. Bagi masyarakat yang akan mengolah daging babi sebaiknya pastikan daging babi harus bersih. Selain itu, saat memasak juga agar dipastikan sampai benar-benar matang dan hindari mengkonsumsi daging mentah,” kata Siki. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Petakan Jaringan Pelanggan, Antisipasi Status Awas Gunung Agung
BAGIKAN