Petani tengah membajak lahan dengan traktor di Denpasar. Luas lahan pertanian di Kota Denpasar terus berkurang tiap tahunnya. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar yang menjadi tujuan urbanisasi memiliki tantangan cukup besar dalam menjaga eksistensi lahan pertanian. Tak menutup kemungkinan luas lahan pertanian kian menyempit setiap tahunnya. Subak Padanggalak terus berjuang mempertahankan eksistensi.

Desa Kesiman Kertalangu pada, Jumat (24/5) menggelar Pelatihan Pertanian dengan menyasar petani di Subak Padang Galak. Pelatihan ini berlangsung sehari di Wantilan Wisata Edukasi Subak Teba Majalangu.

Perbekel Desa Kesiman Kertalangu, I Made Suena mengatakan, tujuan kegiatan adalah untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat desa, serta untuk tetap bisa menjaga kelestarian lahan pertanian para petani. Sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri.

Baca juga:  Sejak 1923, Lahan Pertanian di Sumberklampok Hidupi Warga

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendukung ketahanan pangan di tingkat Desa. Di samping itu agar para petani di Subak Padang Galak wilayah Desa Kesiman Kertalangu ini tetap bisa menjaga kelestarian dari lahan pertanian yang mereka miliki,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, pelatihan ini melibatkan sedikitnya 30 petani dari Subak Padang Galak. Sehingga diharapkan mampu mendukung optimalisasi pertanian produktif, khususnya di wilayah Desa Kesiman Kertalangu.

Baca juga:  Setahun Terakhir, Lahan Pertanian di Denpasar Menyusut Hingga 100 Hektare

“Tentunya kami berharap melalui pelatihan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani, sehingga petani mampu mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan di lapangan,” ujarnya. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN